31 Desember 2006

Tesla

Memancing di Sunda Kelapa

Dua pekan yang lalu saat mendaftar untuk pertamakalinya di RS Pondok Indah, ada beberapa prosedur administrasi yang harus dilalui. Sambil menunggu prosesnya saya membaca selembar brosur yang ada di meja. Pada brosur tersebut dituliskan bila RS Pondok Indah baru saja memasang fasilitas MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk diagnose dengan resolusi 1.5 Tesla, diceritakan apa saja kegunaan MRI ini. Sebelumnya di rumah sakit yang lain, saya sendiri pernah melihat dan mengalami bagaimana kecanggihan MRI yang bisa membuat gambar anatomi tubuh manusia dengan sangat detil tanpa melakukan pembedahan sedikit pun.

Beberapa hari yang lalu, saya mendapat e-mail dari teman yang sudah lama tidak memberi kabar. Seingat saya, teman ini dulu pernah menulis tentang Nikolai Tesla, seorang fisikawan yang namanya disandangkan dengan tingkat resolusi sebuah peralatan MRI.

Nikola Tesla seorang ilmuwan yang sangat produktif dengan penemuan-penemuan teknologi dan inovasinya, namun Tesla meningal dalam keadaan sangat miskin dan sendirian. Tesla pernah menyatakan bila ada penemuannya yang lebih dahulu dari ilmuwan lain seperti penemuan telegraf oleh Marconi. Tesla pernah bekerja untuk Thomas Alva Edison, tapi di kemudian hari berpolemik dengannya. Diantaranya tentang perbedaan beberapa konsep elektro magnetik.

Teman saya sepertinya berpendapat bila Nikola Tesla ini tidak bisa mengeksekusi dengan baik, mungkin maksudnya tidak bisa mengkapitalkan assetnya, atau kalau dalam bahasa Betawi, ngga bisa ngejadiin duit semua assetnya. Teman saya hingga sekarang berusaha untuk memberikan jasa bantuan hukum untuk penemu-penemu seperti Tesla supaya dapat hidup lebih baik.

Apakah Nikola Tesla termasuk orang yang tidak sukses dalam hidup? Dulu saya sempat mendengar seorang penceramah saat membahas buku Emotional Intelegence (Daniel Goleman) : kebanyakan literatur Barat cenderung menggunakan ukuran sukses dengan ukuran material seperti berapa banyak uang yang dihasilkan, berapa jumlah kekayaannya dst. Jadi mungkin sebagian orang menganggap Tesla adalah orang yang gagal. Untuk seorang muslim, peninggalan dari seorang ilmuwan yang terus dipakai dapat merupakan amal jariah, yaitu amal yang terus mengalir balasannya selama memberi manfaat. Sekali lagi mungkin kuncinya adalah niat dan keikhlasan … Wallahu’alam.

24 Desember 2006

On Becoming A Jedi Knight

Kabut di Pangalengan

Sekitar sebulan yang lalu saya berkonsultasi dengan seorang ‘suhu’ fotografi di kantor. Saya melihat bila fokus di lensa kamera saya sering meleset, sang suhu memberikan tips untuk menguji ketepatan fokus lensa. Ambil sebuah mistar, misalnya yang berukuran 30 cm. Letakkan mistar ini di meja. Pasang metering kamera di center weighted. Bidik dengan sudut 45 derajat ke arah titik di 15 cm di mistar. Untuk hasil lensa yang saya pakai hasilnya tidak tepat di titik 15 cm, tapi agak bergeser.

Saya masih sedang men’jelajahi’ setting kamera saya yang mungkin bisa mendapatkan hasil fokus yang lebih akurat. Salah satu cara mengatasi masalah auto focus lensa adalah menggunakan fokus manual. Saya harus banyak berlatih agar bisa mengambil momen yang diinginkan. Mengasikkan juga menggunakan fokus manual ini, tantangannya adalah bila memotret momen sesaat yang memerlukan kecepatan dalam mengeksekusi fotonya.

Saya teringat dengan filem Star Wars, saat Luke Skywalker menjatuhkan bom di pangkalan musuh. Setelah hasil bidikan komputer meleset, Luke berhasil menembak targetnya dengan cara manual. Kembali dengan bahasan manual focus, mungkin harus berlatih ketramplian para kesatria Jedi untuk dapat menggunakannya dengan efektif … :)

21 Desember 2006

Biduan

Menjala ikan di Cileunca, Pangalengan

Pekan lalu dari Amazon.com Plog ada berita tentang home page baru dari Phillip Maffetone yang sudah menulis buku-buku tentang olahraga dan nutrisi. Dr. Phillip Maffetone pernah melatih beberapa atlit elit dunia untuk cabang marathon atau triathlon. Metoda pelatihannya sederhana dan mungkin agak berbeda dengan metoda pelatihan yang populer. Phillip Maffetone sangat mencermati ambang zona aerobik dan anaerobik, kandungan karbohidrat pada nutrisi, dan yang agak kontroversial adalah mengkritik produsen sepatu olahraga karena membuat jenis sepatu yang dipopulerkan tetapi mempermudah cedera pada atlet. Phillip bahkan sangat mendukung berolahraga tanpa alas kaki (bare foot).

Ada hal lain yang menarik, di homepage-nya yang baru ada pengumuman bila Phillip akan menerbitkan album musik, bahkan ada contoh beberapa lagu yang dinyanyikannya. Lumayan bagus … :)

14 Desember 2006

Bird

KH Toto Tasmara


Pada hari Selasa, 12 Desember 2006 yang lalu, seusai shalat Dhuhur, sambil menunggu jam setengah satu siang, di mushalla lantai dua puluh sembilan, saya melihat-lihat majalah dan buku yang tersedia di lemari. Di salah satu buku, ada quote yang bagus dari Victor Hugo:

“Be like the bird that,
pausing in her flight awhile on boughs too slight,
feels them give way beneath her,
and yet sings,
knowing that she hath wings.”

Buku Spiritual Centered Leadership, tulisan K.H. Toto Tasmara, hal. 59

10 Desember 2006

Muhammad Ali

Foto ini diambil dengan menggunakan lensa pinjaman dari Kang Cupi


Dua pekan lalu, Pak Harijanto,mentor di pelatihan PM menjelaskan tentang beberapa ketrampilan penting yang dimiliki seorang manajer proyek diantaranya Coping Skills yang dicirikan dengan flexibility, creativity, patience dan persistence. Pak Harijanto memberikan contoh orang yang mempunyai coping skill yang luar biasa. Dia adalah petinju Muhammad Ali. Petinju ini pernah mengalami beberapa kali kekalahan, bahkan pernah dikalahkan dengan knock out, tapi Muhammad Ali mampu bangkit dan bertanding untuk merebut gelar juara dunianya kembali.

Selanjutnya Pak Harijanto menyampaikan satu kata mutiara dari sebuah buku Robert Kiyosaki yang bunyinya kurang lebih: Saya tidak gagal hingga saya berhenti berusaha...

9 Desember 2006

Pesan dari Teh Ninih


Foto ini diambil dengan lensa pinjaman dari Kang Cupi

Sebelum menuliskan pesan dari Teh Ninih, saya mengucapkan terima kasih kepada teman yang sudah mengingatkan saya untuk menghidupkan word verification untuk comments di blog ini. Dalam presentasi kemarin ditunjukkan teknologi untuk membedakan antara mesin dan manusia yang diantaranya berguna untuk memfilter spam.

Hari Rabu, 6 Desember 2006 lalu, saat berangkat kerja, di radio RRI Pro2 pada acara Manajemen Qalbu pagi saya sempat mendengar pesan dari Teh Ninih menjelang akhir siaran tentang ayat At Taubah (9:51). Saya tidak mendengar pembahasan sebelumnya sehingga tidak mengetahui konteks keseluruhannya. Kang TeeJe yang biasanya menyimak acara tersebut, pada hari itu kebetulan sedang bertugas ke lapangan, jadi tidak bisa ditanyakan latar belakang pesan Teh Ninih tadi… Kalau tidak salah ada yang melazimkan membaca ayat At Taubah 9:51 sebagai bagian bacaan wirid, karena isinya menganjurkan untuk bertawakkal. …Wallahu’alam

“Katakanlah:’Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dia Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang mukmin harus bertawakkal.” At-Taubah (9:51)

2 Desember 2006

Das Sekret Tagebuch

Lightning McQueen

Pekan lalu saya diberi kumpulan catatan harian seorang pembalap F1 oleh teman, Das Sekret Tagebuch Michael Schumacher atau The Secret Diary of Michael Schumacher, yang ditulis dari Juli 2002 hingga September 2006. Teman saya seorang fans berat Schumi, sementara saya lebih memilih Mika Hakinen atau mungkin Kimi Raikonen. Sehingga dalam hal ini kami berseberangan :)

Untunglah buku hariannya bukan ditulis dalam bahasa Jerman. Michael Schumacher nampak sangat percaya diri sebagai pemegang rekor pemenang balapan dan pemegang gelar juara dunia terbanyak. Tulisan Michael bisa membuat berang pembalap dan manajer tim lain. Sebelumnya saya berpendapat bila ini merupakan bagian psy-war dalam lomba, karena tulisan ini dimuat di majalah Planet-F1. Namun saat membaca lebih lanjut, rekan pembalap Michael di tim Ferari juga jadi sasaran tembak :)

Ada satu hal menarik dari buku harian tersebut, Michael menjaga kondisi fisik dengan jogging selama empat jam di pegunungan sebelum makan pagi. Kebiasaan mempersiapkan diri seperti ini sepertinya agak jarang ditemui di pembalap F1 lain ...

25 November 2006

Ketulusan Cinta

Pagi hari di Situ Gunung
Acara kantor pekan lalu tidak seperti biasanya, biasanya acara diselenggarakan di hotel, tetapi kali ini acara diselenggarakan dengan berkemah di Situ Gunung. Pada acara tersebut dibahas kembali tentang falsafah Gung Ho, yang kalau tidak salah pembahasannya berdasarkan buku yang ditulis oleh Ken Blanchard dan Sheldon Bowles. Falsafah Gung Ho ini terdiri dari tiga prinsip yang diambil dari alam:
  1. Semangat bekerja seekor tupai (The Spirit of the Squirrel) : pekerjaan yang bermakna. Tupai bekerja keras karena pekerjaannya bermakna: bila tidak mengumpulkan makanan yang cukup, bisa mengalami kematian di musim dingin.
  2. Cara bekerja kawanan berang-berang (The Way of the Beaver): memegang kendali dalam mencapai tujuan. Kawanan berang-berang bekerja tanpa ada yang menjadi bos, masing-masing mengetahui bagian tugasnya.
  3. Hadiah dari seekor burung angsa (The Gift of the Goose): memuji dan merayakan keberhasilan rekan kerja bukan hanya untuk pekerjaan yang besar, tapi juga untuk pekerjaan-pekerjaan yang lain. Kawanan angsa saling memberi semangat untuk mencapai tujuan bersama.

Tentang pelajaran yang diperoleh dari dunia satwa, ada sumber lain yang tak kalah menarik untuk dilihat: pada bulan Ramadhan tahun ini, saya sekeluarga berkunjung ke sebuah mesjid besar di Jakarta untuk melihat suasana berbuka puasa di sana. Kami sekeluarga tidak membawa cukup bekal untuk berbuka, dan sambil menunggu berbuka kami mampir di koperasi masjid di lantai dasar. Selain membeli makanan dan minuman, ada beberapa VCD yang dibeli di sana, diantaranya berjudul Ketulusan Cinta, Pelajaran Indah tentang Cinta dan Pengorbanan di Dunia Satwa. Film ini merupakan bagian dari Harun Yahya series. Versi bahasa Inggrisnya bisa juga di download secara bebas di website Harun Yahya. Film-nya dikemas dengan baik dan pada kesempatan ini Harun Yahya juga membantah kebenaran teori Darwin, tapi fokes saya bukan di sini karena saya tidak mendalami teori Darwin. Film yang disukai oleh anak-anak ini memberikan contoh cinta dan pengorbanan satwa yang menakjubkan …

24 November 2006

Kecintaan dan Ketidakcintaan Allah


Bunga di Situ Gunung

Ada buku teks khutbah yang ditemukan saat membereskan kotak kertas di rumah. Teks khutbah dengan judul “Kecintaan dan Ketidakcintaan Allah “ ini disusun oleh Prof. Dr. H. Ahmad Sukardja SH. MA. Buku teks (booklet) ini diperoleh ketika menghadiri Shalat ‘Iedul Adha di Masjid Raya Pondok Indah tahun 2006 (1426 H) yang lalu. Kami sekeluarga shalat di sana dalam perjalanan menuju Cikarang.

Berikut ini petikan khutbah Iedul Adha-nya….

Di dalam Al-Quran Allah SWT banyak menggunakan kata yang artinya cinta, senang atau suka. Allah SWT menyebut kata: habbaba, uhibbu, yuhibbu, tuhibbuu, tuhibbuun, mahabbah dan yang senada dengan kata-kata ini sebanyak 83 kali, yang artinya cinta, senang atau suka.

Hal yang tidak dicintai Allah:

“Sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang yang kafir” (Ali ‘Imran 3:32)

“Dan Allah tidak mencintai orang-orang yang zhalim” (Ali ‘Imran 3:57)

“Dan Allah tidak mencintai orang-orang yang berbuat kerusakan” (Al Maaidah 5:64)

“Sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang yang berlebih-lebihan” (Al An’am 6:141)

“Sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang yang sombong (congkak)” (An Nahl 16:23)

“Sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri” (An Nisa 4:36 )

Konsekuensi dan sikap tepat cinta kepada Allah adalah menjauhi hal-hal yang tidak dicintai Allah tersebut. Bersikap kufur, zhalim, merusak, berlebih-lebihan, congkak, angkuh, bermegah-megahan diri, adalah sikap-sikap tidak konsisten dan bertentangan dengan pengakuan cinta kepada Allah.

Hal yang dicintai Allah:

“Sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan yang membersihkan diri (lahir dan batin)” (Al Baqarah 2:222)

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik” (Al Baqarah 2:195)

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang sabar” (Ali ‘Imran 3:146)

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal” (Ali ‘Imran 3:159)

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bersikap adil” (Al Maaidah 5:42)

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang taqwa” (Ali ‘Imran 3:76)

Sungguh merupakan sikap yang tepat mencintai yang dicintai oleh Allah. Upaya membersihkan diri lahir batin, berbuat kebaikan, bersikap sabar, tawakkal, adil dan taqwa adalah hal-hal yang dicintai Allah. Berbuat seperti itu adalah konsisten dengan pengakuan cinta kepada Allah.

Kebersihan dan kemesraan hubungan seseorang dengan Allah terletak di satu sisi menjauhi yang tidak disukai Allah, seraya di sisi lain mendakati dan melakukan apa saja yang dicintai Allah.

Booklet yang dibuat oleh panitia Iedul Adha sangat membantu untuk orang yang tidak bisa hadir, atau telat, atau mungkin tidak bisa mendengarkan khutbah karena sistem pengeras suara yang kurang pas, atau juga untuk orang yang hendak membaca kembali khutbah ini di kemudian hari.

13 November 2006

Ustadz Ahmad

Pada akhir Ramadhan 1427 H lalu saya sempatkan untuk bersilaturahmi ke keluarga Pak ustadz Ahmad, guru membaca Al-Quran saya dulu. Pak ustadz Ahmad orang Betawi asli yang telah dengan sabar mengajari saya cara membaca Al-Qur’an dan memperbaiki tajwid hingga lulus SMA. Selain itu beliau juga mengajarkan syair-syair atau pantun sederhana.

Pak ustadz Ahmad telah berpulang ke rahmatullah di bulan Ramadhan tahun yang lalu. Istri beliau menceritakan bahwa pak ustadz meninggal dunia saat menjelang keberangkatan haji. Pak ustadz belum pernah pergi ke tanah suci, dan tahun lalu berencana ingin berangkat bersama istri, namun Allah SWT sudah lebih dahulu memanggil beliau. Inna liLLahi wa inna ilaihi raa ji ‘uun ….

Hidup pak ustadz Ahmad sangat sederhana, saat mengajar dulu, rumahnya berlantaikan tanah dan jendela kayu dan kawat. Alhamdulillah, banyak cita-cita beliau yang terwujud sekarang: bangunan rumah permanen, ada sekolah TK, Madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah. Putra-putri beliau melanjutkan perjuangan dan diantaranya ada yang hafal Al-Qur’an.

Banyak nasihat dari beliau yang teringat hingga sekarang, diantaranya demikian …terbayang bila Pak Ustadz Ahmad menyampaikannya dengan logat Betawi dan ketulusannya …orang yang berilmu bukan orang yang jumlah kitab(buku)nya banyak, kalau orang yang berilmu adalah orang yang jumlah kitabnya banyak, maka orang yang paling berilmu adalah orang yang punya toko kitab ….

Ya Allah ampuni dan rahmatilah Pak Ustadz Ahmad, terangi dan luaskanlah kuburnya … amiin.

Mizan Point


Saat liburan Idulfitri di hari Jum’at, 27 Oktober 2006 lalu, kami sekeluarga berkunjung ke toko buku Mizan Point di Jl. Puri Raya, Cipete. Saya mengetahui toko buku yang bagus ini secara kebetulan saat ada keperluan di daerah Puri Mutiara beberapa hari sebelumnya. Toko bukunya luas dan di buat seperti suasana rumah: ada tempat baca anak-anak, ada taman duduk di luar, juga ada kedai untuk pesan makanan dan minuman sambil membaca buku.


Kami tiba sekitar pukul setengah sebelas siang di sana. Karena waktu shalat Jum’at tiba saya bersama si sulung berangkat ke Masjid, sementara istri menemani si kecil memilih-milih buku.

Makan siang yang disediakan umumnya masakan cepat saji dan berharga sekitar sepuluh ribu rupiah dan minuman jus-nya delapan ribu rupiah. Anak-anak betah berada di sana hingga kami pulang menjelang ‘Ashar.

Tujuan bershaum


Jama’ah shalat Jum’at 3 November 2006 di MM sepertinya tidak sebanyak biasanya, karena masih banyak teman yang masih cuti.
Ada bagian khutbah yang saya tangkap tentang tujuan bershaum. Saat itu khatib menggunakan istilah bershaum daripada berpuasa, mungkin karena kata shaum lebih tepat dari pada puasa. Tujuan berpuasa ada 4 (empat) sesuai dengan Al-Baqarah 2:183-186.

Bila dilihat akhir dari ayat-ayat tersebut:
1.Ayat 2:183 … la’allakum tattaquun : agar kamu bertakwa.
2.Ayat 2:184 … inkuntum ta’lamuun : jika kamu mengetahui. Khatib menyampaikan bahwa agar kita mengetahui.
3.Ayat 2:185 … wala’allakum tasykuruun : supaya kamu bersyukur.
4.Ayat 2:186 … la’allahum yarsyudun : supaya kamu berada dalam kebenaran.

Ada pertanyaan dari khatib: Apakah ada bekas (atsar) setelah bershaum pada diri kita ?

4 November 2006

Execution

Beberapa pekan terakhir jadwal kuliah sangat padat, yang dimaksud dengan kuliah di sini adalah belajar dari tetangga dan teman-teman di universitas hidup. Pertemuan dengan para Satpam di kompleks saat gajian, rapat- mengobrol hingga lewat jam setengah sebelas malam. Sahur –Shalat Shubuh – menghadiri ‘kuliah yang lain’ lain belajar dari pakar-pakar hingga lewat setengah delapan pagi…

Sebagai mahasiswa peserta program matrikulasi atau tingkat persiapan, banyak yang bisa saya pelajari dari sana, namun ilmu yang diperoleh tidak terstruktur … dan diupayakan untuk dikelompokan dengan baik, disimpan dan mudah-mudahan bisa memberi manfaat.

Salah satu mata kuliah menarik adalah tentang eksekusi …bagaimana mempelajari keahlian teman-teman saat membuat konsep, mematangkan rencana dan mengeksekusi-nya … Contohnya pelaksanaan acara 17 Agustus-an, santunan beras untuk Satpam, acara Tarhib Ramadhan yang membutuhkan koordinasi banyak orang ….

Ada iklan dari sebuah lembaga konsultasi Accenture yang bagus dan menarik tentang eksekusi. Sebelumnya saya agak kabur tentang hubungan lembaga ini dengan Andersen Consulting dan Arthur Andersen , tapi di Wikipedia ada info yang lengkap tentang hal tersebut. Secara ringkas sebagai berikut: Accenture dulunya bernama Andersen Consulting dan merupakan divisi dari Arthur Andersen. Setelah ada perselisihan tentang fee yang harus dibayarkan ke Arthur Andersen, divisi konsultasi ini memisahkan diri dan berganti nama menjadi Accenture. Arthur Andersen sekarang sedang jatuh karena beberapa skandal, dan yang terbesar adalah skandal Enron. Sebelumnya karyawan Arthur Andersen ada 25,000 di US dan sekitar 85,000 karyawan sedunia, sekarang menyusut menjadi hanya dua ratus orang saja. Sebaliknya Accenture hingga sekarang masih berjaya.

Ada yang mengatakan bila penggantian nama dari Andersen Consulting ini hanya untuk ‘menyembunyikan’ lembaga konsultasi tersebut dari keterlibatannya dengan skandal Enron, tapi hal itu dibantah…. Wallahu’alam.

Ini dia iklan yang menarik tadi …

There comes a time when execution is more important than theory

Catatan Ramadhan 1427 H


Setelah sebulan lebih tidak menulis di sini, hari ini dimulai kembali ....

Gladi resik

Pada hari Sabtu, 16 September lalu, sepulang menghadiri acara pernikahan teman sekantor sekitar jam satu siang di Simprug , jalan di arteri pondok indah macet. Alhamdulillah, setibanya di rumah saya bisa istirahat sejenak, tapi saat terbangun sore itu ada sekitar dua puluh anak TPA berkumpul di rumah untuk melakukan gladi resik acara Marhaban Ramadhan. Istri sedang melatih tari kelompok anak-anak yang berusia sekitar enam tahun dan guru TPA melatih pembacaan Al-Qur’an untuk kelompok anak-anak yang berusia sekitar sembilan tahun. Untuk kelompok ini setiap anak membaca satu ayat dan terjemahannya. Ayat yang dipilih, surat Al-Mu’minun (23) :1-11, tentang ciri-ciri orang yang beriman.



Bila berdo’a tergesa-gesa ...

Saat acara marhaban di Masjid Al Hakim, saya tidak sempat menyimak dengan baik ceramah H. Toto Tasmara, karena sibuk membuat dokumentasi dan saat ceramah harus pulang dulu karena dipentas ternyata tidak ada tape player, sementara ada TPA yang musik pengiring-nya pakai kaset. Namun, ada isi ceramah yang paling teringat: waktu itu Pak H. Toto ,kurang lebih, melukiskan bila membaca do’a diantara dua sujud harus dihayati, tidak terburu-buru seperti menyanyi rap. Pak Toto menirukan penyanyi rap sambil lengannya diangkat sebahu… orangnya sudah tidak muda, pakai kemeja putih dan sorban putih, berdiri di depan hadirin dan melantunkan irama rap ... pesan beliau yang ini bisa sampai dan mudah diingat …:)

Pada acara ini dilakukan santunan untuk 100 orang jompo dan lebih dari 500 kaum dhuafa di sekitar Kencana Loka.


Alhamdulillah rangkaian acara ceramah, santunan, bazar dan pentas TPA berlangsung dengan lancar.

Seruan untuk berpuasa

Tentang puasa, dalam perjalan pulang kondangan di Simprug, setelah melewati daerah Kebayoran Lama yang macet, istri menyampaikan isi ceramah yang pernah di dengar beliau pekan sebelumnya: Allah SWT memerintahkan berpuasa kepada orang-orang yang beriman agar menjadi orang yang bertaqwa, seperti di surah Al-Baqarah 2:183. Jadi sebelum mengerjakan puasa harus beriman dulu dan kriteria orang yang beriman di antaranya seperti dibacakan anak-anak TPA di atas (surat Al-Mu’minun 23:1-11) … Ya Allah hanya kepadaMu lah aku minta pertolongan …..

10 September 2006

Kultum : Overweight



Kemarin, Sabtu 9 September 2006, setelah shalat Shubuh, seorang warga menyampaikan kultum (berasal dari kuliah tujuh menit) di Masjid Al Hakim, Sektor 12, Kencana Loka. Dalam kultumnya, rekan saya ini menyinggung soal musibah Mandala Airlines tahun lalu. Salah satu teori penyebab jatuhnya pesawat tersebut adalah karena kelebihan beban. Teman saya yang berpengalaman mengawasi penerbangan haji menghimbau agar jamaah haji yang pulang ke tanah air tidak membawa beban yang berlebih saat pulang. Bila barang bawaan ini dibawa oleh seseorang tanpa melalui prosedur yang benar, seperti misalnya ‘menyuap’ petugas, berarti orang tersebut telah men-zalimi penumpang yang lain, karena pesawat yang ditumpangi bersama bisa mengalami gangguan. Persoalan jamaah haji yang pulang membawa beban berlebih bukan hanya ada pada jamah haji Indonesia, teman saya yang juga pernah menangani jamaah haji dari benua lain pernah menemui hal yang sama bahkan menurutnya lebih rawan. Teman saya mengharapkan ada fatwa ulama untuk hal ini.

Saya setuju dengan teman saya, karena saat berhaji godaan untuk belanja atau membawa oleh-oleh sangat kuat :) Saya pikir godaan itu menyerang berbagai kalangan. Di Mekah dan Madinah ada banyak toko karpet dan permadani yang berasal dari manca negara, di Madinah di sekitar Masjid Nabi SAW ada beberapa toko buku, juga penjual makanan khas Arab dsb. Selain itu ada juga oleh-oleh gratis berupa air zam-zam yang diambil dari Masjidil Haram. Bila kurang berhati-hati, belanjaan dan oleh-oleh bisa kelebihan.

Sambil menunggu fatwa ulama tentang barang bawaan, apa yang bisa dilakukan oleh diri masing-masing adalah untuk membawa barang bawaan seberat ketentuan, karena hukum gravitasi berlaku universal, yang tidak melihat pangkat, jabatan atau kekayaan seseorang. Mungkin yang lebih mendasar lagi adalah untuk menahan diri dari keinginan berbelanja berlebihan pada saat di tanah suci … wallahu’alam.

1 September 2006

Khitan


Alhamdulillah putra kami sudah dikhitan pekan lalu. Saat liburan sekolah lalu, anak saya mengatakan :’Aku belum siap’, tapi setelah melihat teman-teman tetangga yang dikhitan,nampaknya timbul juga keberaniannya. Kami bawa ke dokter untuk konsultasi dan membuat janji khitan, dokter menyarankan untuk dilakukan dengan bius umum. Kami agak ragu, karena ada resiko anestesi, kemudian kami mencari second opinion dari dokter lain, jawabannya sama: sebaiknya dilakukan dengan bius umum (bius total), karena bila dilakukan bius lokal lebih sulit dilakukan. Jawaban dokter kedua ini lebih menenangkan karena prosesnya dijelaskan dengan jelas, seperti bagaimana meminimalkan resiko anestesinya dan setelah itu kita harus menyerahkan hasilnya pada Allah SWT. Saya mulai merasa lebih mantap untuk menjalankan khitan dengan bius umum, hingga saya dan istri menerima beberapa informasi baru tentang resiko anestesi seperti yang dimuat di sebuah koran ibukota (na'udzubillah) ada keraguan yang muncul. Kami berusaha mencari pendapat dari dokter-dokter lain, dan diperoleh third dan fourth opinion yang mengarah pada tindakan operasi dengan bius umum.

Operasi khitan dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Agustus 2006. Putra kami masuk ruang operasi jam 10:15 pagi dan operasinya berlangsung satu jam lebih. Pada jam setengah dua belas siang, Aby dibawa ke ruang recovery. Tidak lama kemudian putra kami siuman, lega rasanya saat dia mulai berkata-kata – alhamdulillahirabbil’alamiin -. Aby mengatakan bila bekas khitannya terasa sangat sakit dan kepalanya pusing. Aby muntah hingga beberapa kali karenanya. Sebelum operasi, dokter anestesi sudah memperkirakan reaksi tersebut dan menawarkan untuk memberikan anestesi tambahan yang dapat menghindarkan efek pusing dan mual serta memperpanjang efek kebal hingga enam jam setelah operasi. Saya menolak anestesi tambahan ini, karena anestesinya diberikan melalui suntikan di antara ruas tulang belakang. Alhamdulillah keputusan untuk tidak memberikan anestesi tambahan tersebut adalah keputusan yang tepat, karena setelah Aby muntah-muntah pusingnya berkurang dan kami memberi pengertian kepada Aby untuk menahan rasa sakitnya sebentar dan menghiburnya.

Saya berterima kasih pada dokter bedah, dokter anestesi dan asisten-asistennya karena telah bersabar dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan kami dan memberikan jawaban apa adanya. Bagi mereka operasi khitan ini tergolong operasi kecil yang biasa dikerjakan sehari-hari, namun buat saya adalah hal yang tidak pernah dialami dan banyak sekali yang belum diketahui. Di ruang operasi, dokter bedah menjelaskan setiap tindakan yang dilakukan, terlihat bagaimana hati-hati dan terampilnya tangan-tangan dokter dan asistennya saat bertugas.




Untuk acara syukuran khitanan, pada awalnya kami hanya akan mengundang kerabat dekat saja, tapi akhirnya rencananya tersebut berubah. Alhamdulillah banyak teangga yang ikut membantu: ada tetangga yang mengusahakan tenda dan kursi, bahkan ikut membantu memasang hingga malam hari; ketua RT 001 yang menyediakan kipas dengan evaporatornya, pemilik kavling kosong sebelah rumah yang sudah mengizinkan untuk digunakan, tetangga yang sudah memberikan daya listrik tambahan untuk empat buah kipas yang masing-masing perlu sekitar dua ratus watt, selain itu juga pada tetangga saya dokter spesialis anak dan seorang dokter spesialis lainnya yang sudah memberikan third dan fourth opinion. Tetangga saya ini tidak bersedia untuk dibayar setelah berkonsultasi, walaupun kami telah memakai waktu prakteknya, dan juga bantuan teman-teman yang lain.


Saat acara syukuran Aby menerima banyak kado dan amplop dari para tamu. Kami membuka bersama bingkisan-bingkisan tersebut. Di dalam kado dan amplop banyak yang disertai do’a – alhamdulillah -. Diantaranya ada satu buah surat dari teman yang dilipat rapi dan ditulis tangan:

Kepada Ytc.
Ananda Aby
Di-
Rumah

Semoga Ananda dikaruniai Allah SWT kecerdasan, kepandaian dan kemudahan dalam belajar sehingga tercapai yang ananda cita-citakan.

Ananda dapat menjadi penyejuk hati dan pendingin mata orang tua ...
Ananda menjadi anak yang shaleh yang bermanfaat bagi keluarga, agama, bangsa dan negara. Amiin

Saya sangat berterima kasih pada semua yang telah ikut membantu dan mendo’akan putra kami. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan balasan dengan yang lebih baik dan lebih banyak lagi. Amiiin

18 Agustus 2006

17 Agustus-an di RW 06

Acara tujuh belasan tahun ini di RW 06 alhamdulillah sudah selesai. Sebelumnya sempat dibicarakan apakah akan ada atau tidaknya karena tahun lalu di RW 06 tidak diadakan. Selain itu susunan kepanitiaan telah mengalami beberapa kali ‘metamorfosa’ karena terjadi beberapa kali pergantian fungsi panitia, seperti gaya permainan total football :) Tetapi mudah-mudahan saja tetap kompak …

Pernah ada usulan untuk mengadakan rangaian acara ini di akhir bulan Agustus 2006, dengan pertimbangan tanggal 17 Agustus tahun ini ada liburan panjang beriringan dengan peringatan Isra’ Miraj, sehingga diduga akan banyak warga yang berlibur sehingga acaranya menjadi kurang meriah. Tapi hasil keputusan rapat rangkaian acara dilakukan sebelum tanggal 17 Agustus.

Rapat-rapat untuk acara 17 ini dilakukan pada malam hari. Untuk pembahasan acara lomba kadang terasa sangat rinci. Contohnya saat merancang acara mengisi Teka Teki Silang untuk kelompok anak 11 sampai 12 tahun dibicarakan siapa saja yang memegang stopwatch, bagaimana cara melaporkannya bila sudah selesai, mengukur waktunya pakai jam tangan atau hand phone, bagaimana menumpuk lembar jawabannya agar ketahuan siapa yang lebih dahulu dst. Contoh yang lain adalah saat merancang lomba gaple/domino untuk bapak-bapak : apakah berpasangan atau individual, untuk balak pakai skor 200 atau 100, apakah perlu kocok ulang bila ada peserta yang jumlah balak-nya terlalu banyak dst. Rapat berlangsung hingga sekitar jam setengah sebelas malam di taman kompleks yang beratapkan langit… peserta rapat juga ada sekitar enam ibu-ibu sebagai pelaksana lomba yang ikut merasakan tiupan angin malam :( Namun kenyataannya pada saat lomba, banyak improvisasi yang dilakukan sesuai kondisi di lapangan :)

Bila diingat kalau acara 17-an bertujuan untuk meningkatan kebersamaan dan keikutsertaan warga …mudah-mudahan rapat-rapat yang dilakukan pada malam hari dan pelaksanaannya adalah perwujudan dari tujuan itu, bukan semata kelancaran acara 17 Agustusan-nya. Amiin.

9 Agustus 2006

Tukang Foto Bayaran





Pada acara pernikahan keponakan saya bulan lalu, saya sempat merangkap jadi juru foto amatir. Pada acara tersebut ada juga disewa juru foto Cikarang yang penampilannya tidak kalah dengan juru foto profesional kota besar. Peralatannya dua buah kamera film Canon dan Nikon dan dilengkapi beberapa lensa, diantaranya bermerek Sigma. Saat melakukan persiapan, semua ‘persenjataan’ digelar di meja dan penanganan peralatan ini saya lihat sangatlah ‘cuek’ – beberapa lensa dibuka tutupnya tanpa khawatir terkena debu, selain itu filter pelindung lensa dibersihkan memakai taplak meja! He he he … Tukang foto ini membanggakan perlengkapan pencahayaannya, memang untuk acara pernikahan di desa, perabotan lampunya tergolong canggih. Ada beberapa lampu yang dipasang dan menyiapkan baterai/aki untuk sumber listrik… sayang saya belum sempat mengetahui hasil fotonya…

Atraksi yang unik saat tukang foto mengambil gambar, karena lampu kilat yang digunakan lumayan berat, tangan kanan memegang kamera dan shutter sementara lampu kilat ditopang oleh pundak kiri … Juru foto ini juga menyiapkan seorang teman sebagai pengatur gaya ... hmm bukan main.


Kebun Teh Malabar Pengalengan

Tea Corner Malabar

Saat liburan sekolah lalu, atas permintaan istri, kami sekeluarga menyempatkan diri berkunjung ke perkebunan teh Malabar di Pengalengan. Istri pernah bermalam di sini lebih dari 10 tahun yang lalu. Dari Soreang lokasinya sekitar 2 jam perjalan mobil ke arah Selatan, jalannya berliku-liku dan kualitas aspalnya bagus. Kemacetan hanya ditemui di pasar yang dilalui.

Kebun tehnya sangat luas, sepertinya lebih luas dari kebun teh yang ada di Puncak atau Ciwidey. Agak berbeda dengan harapan saya, hawa di kebun teh Malabar terasa tidak terlalu sejuk. Istri sempat bernostalgia ke tempat-tempat yang dulu pernah disinggahi. Gedung-gedungnya banyak yang masih belum berubah. Kami sempatkan mampir ke Tea Corner. Gedung yang sepertinya buatan jaman Belanda. Di dalam kedai teh ini ada perapian dan cerobong asap, mungkin dulu udara di sini sangat dingin. Kami memesan teh hijau, bayangan saya akan disajikan dengan teko dan cangkir, ternyata tehnya disajikan dengan gelas minum yang lebih besar dari gelas teh ‘Mpok Ame :) Saya menduga bila kami adalah satu-satunya pengunjung di hari itu, dalam perjalan pulang kami melewati Tea corner tersebut, terlihat masih sepi juga padahal hari Minggu …

Daerah kebun teh Malabar sangat enak buat jogging, jalannya berbukit bukit. Bila ke sana pagi hari saat matahari terbit mungkin suasana-nya lebih nyaman …

Liburan di Ciwidey


Kami sekeluarga baru pertama kalinya mengunjungi Ciwidey, daerah pegunungan di Selatan Bandung. Perjalanan ke sana terasa lebih nyaman bila dibandingkan dengan pergi ke daerah Puncak. Jalannya lancar dan pemandangannya lebih asri.
Disana sekeluarga menginap selama dua malam di kediaman Kang TJ, tempat yang sejuk …brrr dingin dan pemandangan yang bagus. Terima kasih kang TJ!
Kami berkunjung ke beberapa obyek wisata seperti danau Situ Patengang, kolam air hangat Walini, Kawah Putih, penangkaran rusa Ranca Upas dan sewaktu pulang sempat ke kebun strawberry untuk memetik buahnya …

Kang TJ mengatakan bila ingin menikmati alam Ciwidey, inilah saatnya karena pembangunan yang berlangsung cepat di sana: rumah dan villa baru, sehingga dikhawatirkan tidak terkendali seperti daerah Puncak sekarang. Di kejauhan sudah ada tiang-tiang listrik tegangan tinggi yang didirikan, katanya sebentar lagi kabel listriknya akan melintasi perkebunan Ciwidey …

Khutbah Jum’ah di Warung Lobak

Foto diambil dengan lensa pinjaman dari Cupi
Setelah keluar pintu tol Kopo, perjalanan ke Ciwidey untuk sementara berhenti karena waktu Jum’at telah tiba. Kami memilih Masjid Baitul Amanah di Warung Lobak. Masjid ini terletak di tepi jalan raya , ada tempat parkir yang teduh di pertigaan menuju Soreang.
Masjidnya lumayan bersih, waktu mengambil air wudhu terasa sejuk dan pasti berbeda dengan air wudhu Serpong atau Jakarta.

Saya tidak tahu nama khatibnya, orangnya berusia sudah agak lanjut. Khutbahnya disampaikan dalam bahasa Indonesia. Khutbahnya mengutip surah Al-Qashash: 77:

1) Raihlah kebahagian kampung akhirat.
2) Jangan melupakan nasib di dunia
3) berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik padamu
4) Jangan berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak suka pada orang yang berbuat kerusakan.

Kematian


Diakhir Juni lalu, saya sempat melayat bekas tetangga saya yang berpulang ke rahmatullah. Bekas tetangga saya ini meninggal dalam usia 39 tahun yang sebelumnya terkena serangan tekanan darah tinggi dan stroke. Saya tidak sempat menyaksikan jenazahnya dishalatkan dan dikebumikan. Keluarganya merasa kepergiannya sangat mendadak, karena sebelumnya baik-baik saja. Ya Allah berikanlah maghfirah dan rahmah-Mu padanya … amiin.

Tiga pekan lalu, usia shalat Jum’at di sebuah masjid di daerah Cikarang, saya sempat ikut menyalatkan jenazah seorang ibu yang meninggal dalam usia 34 tahun. Almarhumah meninggalkan suami dan dua orang anak. Dari pembicaraan dengan warga sekitar, diketahui bila almarhumah meninggal dalam kesulitan ekonomi karena usaha keluarganya sedang menurun. Karena perilakunya sebelum meninggal yang tidak biasa dan menjadi pendiam, tetangga dan keluarganya menduga hal tersebut disebabkan oleh stress. Saat keadaan mulai parah, almarhumah sempat dibawa ke klinik dan dari hasil scan ternyata ada kanker di otak yang sudah memasuki tahapan akut dan tidak lama kemudian beliau menghembuskan nafas yang terakhir. Terasa kejam sekali penilaian orang-orang di sekitar beliau saat almarhumah menjalani penderitaannya, karena prasangka buruk dan kesulitan ekonomi, almarhumah tidak segera dibawa ke rumah sakit besar. Mudah-mudahan sebelum meninggal almarhumah termasuk dalam orang-orang yang sabar dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kekuatan dalam menghadapi cobaan-Nya. Amiin.

Saat prosesi sholat jenazah almarhumah, ketua DKM masjid menyampaikan bahwa kematian merupakan nasihat untuk yang masih hidup. Jenazah yang diam terbaring di muka seolah mengatakan pada orang lain bahwa semua yang saat ini masih hidup pasti akan melalui kematian. Nasihat untuk manusia yang sering terlupa …

Ya Allah …aku mohon ampunan dan petunjuk-Mu …..amiin.

Kartu Undangan Pernikahan


Di awal Juli 2006 lalu, kami sekeluarga menghadiri walimah pernikahan di daerah Halim. Ada yang menarik di kartu undangannya. Dulu pernah populer di Jakarta ada kata-kata seperti : Dengan tidak mengurangi rasa hormat kami, kami tidak menerima bingkisan berupa barang atau bunga… ada juga yang lebih modern yang pernah saya lihat : ada icon seperti di komputer : kotak kado dan rangkaian bunga dicoret, tetapi icon uang ok :)
Hal yang menarik di kartu undangan pernikahan di awal Juli lalu tersebut, ada permohonan doa yang ditulis dengan kata-kata bagus yang saya belum pernah melihatnya:

Andaikan …
Bapak/Ibu/Saudara/i berhalangan hadir, sungguh kami memaklumi. Hanya saja kami mohon keikhlasan Bapak/Ibu/Saudara/i sejenak seusai menunaikan shalat, berkenan mendoakan putra dan putri kami agar senantiasa mendapat Ridho Allah SWT untuk membentuk keluarga sakinah mawaddah warrahmah, Amiin.

…yang diharapkan adalah keikhlasan untuk mendoakan kedua mempelai.
Saya juga mengharapkan keikhlasan doa para pembaca agar saya senantiasa mendapat ampunan dan ridho-Nya. Amiin

Ciri- ciri Orang yang bertaqwa - Khutbah Jum'ah Pak Muz


Sudah hampir dua bulan tidak ada tulisan yang terbit, karena beberapa pekan ini banyak kegiatan di luar (ngeles :) ), berikut ini kumpulan catatannya …

Jum’at kemarin (31 Juni 2006) khatib yang sudah dijadwalkan oleh pengurus musholla MM berhalangan hadir, kemudian Pak Muzamil bertindak sebagai khatib pengganti. Dalam ceramahnya Pak Muz menyampaikan bila kriteria orang bertaqwa disebutkan di tiga tempat dalam Al-Qur’an dan para hadirin diharapkan untuk memeriksanya kembali di rumah.

Al Baqarah (2) : 1 -5
Al Baqarah (2) : 177
Ali ‘Imran (3) : 130 -136

Deskripsinya sangat rinci. Mudah-mudahan Allah SWT menolong diri ini untuk menjadi hamba-Nya yang bertaqwa. Amiin

24 Juni 2006

Oh Timor Leste


Krisis politik sampai hari ini di Timor Leste mengungkapkan bila negara kecil itu tidak menjadi lebih makmur setelah merdeka . Salah satu pemicu permasalahan yang memanas di sana adalah ketika ratusan tentara diberhentikan karena alasan-alasan tertentu, ada beberapa versi alasan yang saya tangkap: karena tentara-tentara tersebut berasal dari bagian barat Timor Leste atau karena mereka tidak profesional, ada pula yang mengatakan bila krisis politik tersebut timbul karena Xanana sebelumnya telah mengatakan bila dia tidak bersedia dipilih lagi untuk Pemilu yang akan datang, sehingga elite politik di Timor Leste saling berebut pengaruh dan kekuatan. Hmm …politik dikenal dengan intrik-intrik yang kadang orang awam tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi dibalik suatu peristiwa …tapi yang terlihat, paling tidak di layar televisi dan koran, antrian penduduk yang sangat panjang untuk memperoleh bahan makanan, pembakaran rumah-rumah penduduk dan penjarahan kantor pemerintah, ada foto dramatis di koran, seorang penduduk yang memanggul sendirian filing cabinet! Karena simpang siurnya berita, ada tuduhan bila pemerintah Indonesia terlibat dengan alasan untuk menghilangkan bukti-bukti kejahatan perang. Isu ini kemudian dibantah oleh pemerintahan Timor Leste dan Australia. :)

Dua pekan yang lalu saya makan siang bersama seorang bapak di suatu desa yang jauh dari Jakarta. Bapak tersebut berusia sekitar 65 tahunan, bapak ini mengatakan bila kasus di Timor Leste ini ada miripnya dengan suasana setelah Indonesia merdeka. Saya kagum dengan beliau yang masih mengikuti perkembangan berita manca negara, kekaguman saya yang pertama, bapak ini bukan berlatar belakang militer atau pejabat pemerintahan, bapak ini pernah jadi guru madrasah kemudian berhenti selanjutnya menjadi pengemudi kendaraan dinas untuk beberapa tahun saja. Sebagian besar usia beliau dihabiskan dengan bekerja bermacam-macam termasuk membantu usaha istrinya. Kekaguman saya yang kedua adalah saat beliau berpendapat bila masalah di Timor Leste ada persamaannya dengan Indonesia dulu. Berikut ini kurang lebih pendapat beliau: Setelah Indonesia merdeka, masih ada beberapa pertempuran. Perlawanan pejuang Indonesia, yang kalau tidak salah disebut clash ke dua ini, melibatkan banyak unsur-unsur masyarakat yang juga telah bertempur saat melawan pendudukan Jepang. Setelah perang selesai, pemerintahan Indonesia ingin membentuk tentara yang lebih profesional, dan membubarkan BKR dan TKR ( kalau ndak salah Barisan Keamanan Rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat). Hanya sedikit sekali orang-orang yang diambil menjadi tentara oleh negara Indonesia, karena sebagian besar pejuang adalah orang yang buta huruf atau kurang berpendidikan atau memang tidak berminat menjadi tentara. Bapak yang makan siang bersama saya, mengatakan kurang lebih,’waktu perang yang dibutuhkan hanya orang-orang yang berani tanpa memandang persyaratan yang lain’. Pembubaran BKR/TKR menimbulkan beberapa akibat yang negatif, diantaranya orang-orang yang kecewa, kurang punya keahlian dan berpikiran singkat menjadi ‘preman’ bersenjata. Mereka merampok dan membakar pasar. Mereka mengambil harta dari pedagang-pedagang yang dianggap pernah berpihak kepada Belanda. Bapak ini menambahkan bila selain itu banyak pejuang yang setelah menunaikan tugasnya kembali menjadi pengajar di pesantren atau madrasah, contohnya KH Nur Ali Bekasi atau kembali menjadi petani dan pedagang.

Mungkin kuncinya adalah keikhlasan …wallahu’alam.

11 Juni 2006

What is your deepest fear ?

Tahun lalu buddy saya di kantor minta tolong dicarikan DVD “Coach Carter”. Waktu itu saya juga belum pernah menyaksikan filem tersebut. Filem yang dibintangi oleh Samuel L. Jackson berkisah tentang seorang pelatih basket di sekolah lanjutan di kota kecil Richmond. Coach Carter harus melatih murid-murid dari kawasan kumuh yang akrab dengan kebodohan dan kriminalitas.

Ada satu pertanyaan yang diucapkan berulang-ulang oleh Coach Carter pada satu pemainnya yang bengal bernama Cruz., “What is Your Deepest Fear ?” tanpa memberikan penjelasan lanjutannya. Pada adegan yang lain Cruz akhirnya mampu menjawab dengan kutipan yang terkenal sebagai bagian pidato Nelson Mandela saat pertama kali dilantik yang menjadi simbol kemenangan perjuangan atas rezim apartheid. Ada yang mengatakan bila bagian pidato Nelson Mandela tersebut diambil dari sebuah buku. Mungkin karenanya di filem tersebut, asal-usul kalimat jawaban Cruz atas pertanyaan Coach Carter tidak disebutkan. Walau demikian, kenyataannya Nelson Mandela telah membacanya saat berpidato di tahun 1994…yang menurut saya mengandung pesan universal tentang karunia Tuhan YME yang diberikan tidak hanya untuk sebagian umat manusia, tetapi kepada semua ummat manusia yang harus disyukuri… wallahu’alam


Our deepest fear is not that we are inadequate.
Our deepest fear is that we are powerful beyond measure.
It is our Light, not our darkness, that most frightens us.
We ask ourselves, who am I to be brilliant, gorgeous, talented and fabulous?
Actually, who are you not to be?
You are a child of God. Your playing small doesn't serve the world.
There's nothing enlightened about shrinking so that other people won't feel insecure around you.
We were born to make manifest the Glory of God that is within us.
It's not just in some of us; it's in everyone.
And as we let our own Light shine, we unconsciously give other people permission to do the same.
As we are liberated from our own fear, our presence automatically liberates others.

2 Juni 2006

CEO Of the century

‘Perkenalan ’:) saya dengan Jack Welch saat membaca buku ‘Control Your Destiny Or Someone Else Will’ (CYDOSW) yang waktu itu dipinjam dari perpustakaan HR di lantai lima. Di dalam buku tersebut diceritakan perjalan karir Jack melalui tahap seleksi yang ketat, sehingga ada yang mengatakan mirip sebuah ‘pacuan kuda’, sebelum akhirnya menjadi CEO General Electric di tahun 1980.

Jack mempunyai 6 prinsip:

-Control your destiny or someone else will

-Face reality as it is, not as it was or as you wish it were.

-Be candid with everyone.

-Don’t manage, lead.

-Change before you have to.

-If you don’t have a competitive advantage, don’t compete.

Prinsip yang hebat ya…. Dengan gaya kepemimpinan yang keras Jack memimpin revolusi di GE. Berikut ini gambaran gaya kepemimpinan Jack yang dimuat di majalah Fortune:

“ According to former employees, Welch conducts meetings so aggressively that people tremble. He atacks almost physically with his intellect – criticizing, demeaning, ridiculing, humiliating. “Jack comes on like a herd of elephants,” says a GE employee. “If you have a contradictory idea you have to be willing to take the guff to put it forward.”

Jack mempunyai julukan yang terkenal : Neutron Jack – julukan ini diberikan karena aksi yang dilakukannya mirip dengan efek bom neutron, dia datang ke satu fasilitas GE, kemudian banyak sekali orang yang diberhentikan. Bila sebuah bom neutron dijatuhkan, dapat membunuh banyak makhluk hidup tanpa merusak bangunan fisik suatu gedung.

Salah satu sepak terjang Jack Welch saat merubah bisnis-bisnis GE, dikenal dengan ‘jurus’ bull-in-the-china-shop routine ( seekor banteng yang bergerak di toko pecah belah), mengubah secara drastis tatanan bisnis yang dianggap tidak menguntungkan.

Begitulah julukan si Neutron Jack.

Jack mulai menjadi CEO untuk GE pada tahun 1981, saat itu jumlah karyawannya sekitar 400,000 dan pada tahun 1993 jumlahnya hanya tinggal sekitar 200,000 –an saja.

Vitality Curve

Di internet, Jack disebutkan menggunakan konsep vitality curve atau disebut juga dengan 20-70-10 untuk men-justifikasi praktek “rank-and-yank”. Praktek tersebut kurang lebihnya seperti berikut: 20% (top 20) dari pekerja sangat produktif, dan 70% bekerja secara memadai, sementara sisanya ‘bottom 10’ (10%) termasuk non-producers harus diberhentikan pada tiap evaluasi karyawan. Praktek rank-and-yank dianggap telah meningkatkan revenue GE hingga 2 kali lipat, menjadi sekitar 60 milyar dollar, antara 81 dan 92. Jack diangap sukses mengelola GE dan memperoleh gelar CEO of the century … CEO abad ini.

Dalam buku Straight from Gut ( saya tidak baca sendiri buku ini), Jack meminta untuk me-ranking top executive setiap bisnis GE, sesuai dengan model 20-70-10:

“A” players: filled with passion,comitted to make it happen, etc.

“B” players: The vital "B" players may not be visionary or the most driven, but are "vital" because they make up the majority of the group.

“C” players: "C" players are nonproducers. They are likely to "enervate" (melemahkan) rather than "energize"

Welch menganjurkan untuk memecat “C” players, sementara untuk “A” players diberikan penghargaan seperti promosi, bonus dan stock options.

Banyak kritik yang diberikan pada model rank-and-yank karena tidak sejalan dengan sifat manusia ( mungkin kata yang lebih tepat = tidak manusiawi :) ) dan dengan beberapa kali pengulangan proses tersebut, akan menimbulkan suasana yang tidak sehat. Ada juga yang menyerang model tersebut dari segi statistik, untuk team yang kecil, distribusinya mungkin menyimpang dari model “vitality curve”.

Obrolan antar warga BSD tentang Jack Welch ( …ehm gosip)

Pada hari Ahad di bulan April lalu, setelah acara ceramah umum di BSD, saya sempat berbincang dengan seorang teman yang kebetulan juga ‘kenal’ :) dengan Jack. Teman saya ini kebetulan jadi ketua RW di blok tetangga. Setelah ngobrol ngalor-ngidul sampai juga ke topik Jack :) Jack Welch dan istrinya Suzy secara rutin mengisi rubrik konsultasi di koran Republika, yang kalau tidak salah bekerja sama dengan New York Times.

Teman saya tersebut bilang kalau Suzy Welch bukan istri Jack yang pertama, katanya bergurau : mungkin Jack suka dengan perubahan, maka istrinya pun di-change … nau’dzubillahi min dzaalik.

Saya jadi kepikiran, saat berumah tangga seharusnya ada proses-proses yang mirip dengan bisnis bahkan mungkin lebih kritikal: dimulai saat ‘recruitment-interview-analysing-selection, run the business’ ---namun jalan cerai akhirnya lebih dipilih dan itu dilakukan oleh Jack lebih dari sekali …saya tidak tahu persis apa sebenarnya yang telah terjadi, mungkin secara bisnis itulah ‘the best decision’? …wallahu’alam

Panutan yang sempurna memang Nabi SAW, tapi mudah-mudahan saya dapat memetik hikmah dari siapapun, dari peristiwa apa pun dan dari mana pun serta yang lebih penting lagi memanfaatkannya… amiin


24 Mei 2006

Mitsaqan ghaliza -- nasihat dari Pak Kris

Di suatu kesempatan kultum di mushalla lantai 4 Menara Mulia pada sekitar pertengahan 90-an, Bapak Kris Hendardjo menyampaikan bila di dalam Al Qur'an kata mitsaqan ghaliza (perjanjian yang kokoh) hanya dipakai 3 kali saja:
  1. Allah SWT membuat perjanjian dengan para Nabi Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa (Al Ahzab 73:7)
  2. Allah SWT mengangkat bukit Thur di atas kepala bani Israil dan menyuruh mereka bersumpah setia pada Allah (An Nissa 4:154)
  3. Allah SWT menyatakan hubungan pernikahan (An Nissa 4:21)

Perjanjian pernikahan disejajarkan dengan perjanjian para Nabi, perjanjian dengan bani Israil... sesuatu yang agung dan berat.

Terima Kasih untuk Pak Kris atas nasihatnya mudah-mudahan Allah SWT membalas dengan yang lebih baik dan lebih banyak

8 Mei 2006

Cinta, Mawaddah, Rahmah dan Amanah

TALI-TEMALI PEREKAT PERNIKAHAN

Cinta, mawaddah, rahmah dan amanah Allah, itulah tali temali
ruhani perekat perkawinan, sehingga kalau cinta pupus dan
mawaddah putus, masih ada rahmat, dan kalau pun ini tidak
tersisa, masih ada amanah, dan selama pasangan itu beragama,
amanahnya terpelihara, karena Al-Quran memerintahkan,

Pergaulilah istri-istrimu dengan baik dan apabila kamu
tidak lagi menyukai (mencintai) mereka (jangan putuskan
tali perkawinan), karena boleh jadi kamu tidak
menyenangi sesuatu tetapi Allah menjadikan padanya (di
balik itu) kebaikan yang banyak (QS Al-Nisa' [4]: l9).


Mawaddah, tersusun dari huruf-huruf m-w-d-d-, yang maknanya
berkisar pada kelapangan dan kekosongan. Mawaddah adalah
kelapangan dada dan kekosongan jiwa dari kehendak buruk. Dia
adalah cinta plus. Bukankah yang mencintai, sesekali hatinya
kesal sehingga cintanya pudar bahkan putus. Tetapi yang
bersemai dalam hati mawaddah, tidak lagi akan memutuskan
hubungan, seperti yang bisa terjadi pada orang yang bercinta.
Ini disebabkan karena hatinya begitu lapang dan kosong dari
keburukan sehingga pintu-pintunya pun telah tertutup untuk
dihinggapi keburukan lahir dan batin (yang mungkin datang dari
pasangannya). Begitu lebih kurang komentar pakar Al-Quran
Ibrahim Al-Biqa'i (1480 M) ketika menafsirkan ayat yang
berbicara tentang mawaddah.

Rahmah adalah kondisi psikologis yang muncul di dalam hati
akibat menyaksikan ketidakberdayaan sehingga mendorong yang
bersangkutan untuk memberdayakannya. Karena itu dalam
kehidupan keluarga, masing-masing suami dan istri akan
bersungguh-sungguh bahkan bersusah payah demi mendatangkan
kebaikan bagi pasangannya serta menolak segala yang mengganggu
dan mengeruhkannya.

Al-Quran menggarisbawahi hal ini dalam rangka jalinan
perkawinan karena betapapun hebatnya seseorang, ia pasti
memiliki kelemahan, dan betapapun lemahnya seseorang, pasti
ada juga unsur kekuatannya. Suami dan istri tidak luput dari
keadaan demikian, sehingga suami dan istri harus berusaha
untuk saling melengkapi.

Istri-istri kamu (para suami) adalah pakaian untuk
kamu, dan kamu adalah pakaian untuk mereka (QS
Al-Baqarah [2]: 187).
Ayat ini tidak hanya mengisyaratkan bahwa suami-istri saling
membutuhkan sebagaimana kebutuhan manusia pada pakaian, tetapi
juga berarti bahwa suami istri --orang masing-masing menurut
kodratnya memiliki kekurangan-- harus dapat berfungsi "menutup
kekurangan pasangannya". sebagaimana pakaian menutup aurat
(kekurangan) pemakainya.

Pernikahan adalah amanah, digarisbawahi oleh Rasul Saw. dalam
sabdanya,

Kalian menerima istri berdasar amanah Allah.
Amanah adalah sesuatu yang diserahkan kepada pihak lain
disertai dengan rasa aman dari pemberinya karena
kepercayaannya bahwa apa yang diamanatkan itu, akan dipelihara
dengan baik, serta keberadaannya aman di tangan yang diberi
amanat itu.

Istri adalah amanah di pelukan suami, suami pun amanat di
pangkuan istri. Tidak mungkin orang tua dan keluarga
masing-masing akan merestui perkawinan tanpa adanya rasa
percaya dan aman itu. Suami --demikian juga istri-- tidak akan
menjalin hubungan tanpa merasa aman dan percaya kepada
pasangannya.
Kesediaan seorang istri untuk hidup bersama dengan seorang
lelaki, meninggalkan orang-tua dan keluarga yang
membesarkannya, dan "mengganti" semua itu dengan penuh
kerelaan untuk hidup bersama lelaki "asing" yang menjadi
suaminya, serta bersedia membuka rahasianya yang paling dalam.
Semua itu merupakan hal yang sungguh mustahil, kecuali jika ia
merasa yakin bahwa kebahagiannya bersama suami akan lebih
besar dibanding dengan kebahagiaannya dengan ibu bapak, dan
pembelaan suami terhadapnya tidak lebih sedikit dari pembelaan
saudara-saudara sekandungnya. Keyakinan inilah yang dituangkan
istri kepada suaminya dan itulah yang dinamai Al-Quran
mitsaqan ghalizha (perjanjian yang amat kokoh) (QS Al-Nisa'
[4): 21)….

dikutip dari buku Wawasan Al-Qur-an tulisan Pak Quraisy Shihab