20 Maret 2010

Kalimat Tauhid

Bunga di muka rumah

Kuliah Ahad Shubuh masjid Al-Hakim pada tanggal  28 Rabi'ul Awwal 1431H / 14-03-2010 diberikan oleh Ustadz Haromain yang membahas tafsir Juz 'Amma. Kajian hari itu telah sampai pada Surah At-Takwir (81) yang melukiskan keadaan pada saat hari akhir seperti matahari, bintang, gunung dan langit yang hancur.

Pak ustadz menyampaikan tentang beratnya timbangan (balasan) kalimat tauhid Laa ilaaha illaLLaah. Dengan mengucapkannya berarti membuang dari diri semua keagungan/kebesaran makhluq ( laa ilaaha ), kemudian mengisinya dengan Allah  ( illaLLaah ).
Penjelasan Pak ustadz tentang kalimat tauhid sepertinya sudah sering di dengar, namun pagi itu beliau menyampaikannya dengan penuh ekspresi. Pak Ustadz mengucapkan laa ilaaha dengan tangan kanan beliau seolah-olah membuang keagungan makhluq dari dari dada dan kepala yang berupa kotoran, selanjutnya saat mengucapkan illaLlah , Pak ustadz berkespresi dengan melihat ke atas dan dan tangan kanan beliau seolah-olah mengisi kepala dan dada dengan keagungan Allah.  Subhanallah .....

Mudah-mudahan ada manfa'atnya ... aamiin

15 Maret 2010

Keutamaan Shalat

Gedung Perjanjian Linggardjati Kuningan

Kultum Shubuh pada hari Sabtu, 15 Dzulhijjah 1430H /  02-12-2009 diberikan oleh ustadz Jumharuddin yang membahas tentang fiqih shalat.

Pak Ustadz memulai dengan pentingnya atau keutamaan ibadah shalat.

Pada Surah Al-Mu'minun (23):1-11 ciri-ciri orang mu'min dibuka dengan shalat dan ditutup dengan shalat. Selanjutnya pada surah An-Nisa (4):102-103 disebutkan bila Nabi SAW dan sahabat-sahabat melakukan shalat berjama'ah walaupun dalam keadaan berperang.

Shalat memerlukan hidayah khusus dari Allah seperti do'a Nabi Ibrahim a.s. yang tercantum pada Surah Ibrahim (14): 40, "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah do`aku"

Selain dalil yang ada di Al-Qur'an, ada juga beberapa dalil lainnya yang memperkuat pentingnya ibadah shalat.

Mudah-mudahan bermanfa'at.... aamiin.

Temujin

Gedung Perjanjian Linggardjati

Temujin berasal dari Mongol dan dilahirkan sekitar tahun 1162 M. Setelah mengalami masa kecil yang keras, Temujin tumbuh menjadi seorang yang mampu menghimpun kekuatan militer dan mempunyai kecakapan berorganisasi.  Temujin bisa mempersatukan suku Mongol di bawah kepemimpinannya dan mengangkatnya sebagai Genghis Khan, sebuah gelar yang berarti "penguasa dunia". Dengan mesin perang yang dahsyat Temujin meluluhlantakkan negara-negara tetangganya. Daerah yang ditaklukan membentang dari Rusia, Asia Tengah, hingga Asia Tenggara.

Kisah Temujin tersebut saya baca di sebuah buku yang dibeli pada pameran buku pekan lalu. Buku tersebut berjudul "100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang Sejarah" yang merupakan terjemahan dari karya Michael H. Hart. Buku yang kontroversial ini sering disebutkan oleh mubaligh di Jakarta, karena pada peringkat pertama tokoh yang paling berpengaruh pada buku tersebut adalah Nabi Muhammad SAW. Setelah Nabi SAW wafat, Islam terus berkembang, yang berbeda dengan penaklukan oleh Temujin di abad ke-13, yang tidak langgeng.

Wallahu'alam....

6 Maret 2010

Siapa Ingin Ke Surga

 Kupu-Kupu di Penjual Tanaman Hias Taman Kota 2

Catatan ini merupakan kelanjutan tulisan sebelumnya dari kultum Shubuh Masjid Al-Hakim pada hari Ahad, 7 Rabi'ul Awwal 1431H yang diberikan oleh Ustadz Dr. Sofwan Nizhomi.

Pada bagian akhir surah Az-Zumar (Surah ke 75) dijelaskan tentang kelompok orang kafir yang dibawa ke neraka (ayat 71) dan tentang orang-orang yang taqwa diantar menuju surga (ayat 73). Pak ustadz mejelaskan tentang perbedaan pada dua ayat tersebut. Ayat 71 berbunyi wasiiqalladziina kafaruu ilaa jahannama zumaran hattaa idzaa jaa uha futihat abwaabuha .... sedangkan pada ayat 73 berbunyi wasiiqalladziina ttaqau rabbahum ilal jannati zumaran hattaa idzaa jaa uhaa WA futihat abwaabuha.... Huruf Wauw pada ayat 73 tentang surga ini tidak terdapat pada ayat 71 tentang neraka. Para ahli tafsir menerangkan bila huruf Wauw tersebut menyatakan bila pintu surga telah terbuka dan siap untuk menerima orang yang bertaqwa. Pak Ustadz menjelaskan bila satu huruf tersebut sangat membedakan antara keadaan surga dan neraka, serta ajakan untuk segera beramal shalih karena pintu surga telah terbuka.

Pada bagian akhir Pak ustadz sempat menceritakan bila ada sebuah lagu gambus klasik yang didengar beliau saat masih kecil yang dinyanyikan oleh Hj. Nur Asiah Djamil yang masih teringat hingga kini dan syairnya diawali dengan kalimat sebagai berikut  "Siapa ingin ke Surga pintu selalu terbuka ... Siapa ingin ke Surga pintu selalu terbuka ..."

Mudah-mudahan bermanfa'at ...aamiin