29 November 2009

Emak Ingin Naik Haji

Usai Panen Cabai di Serpong

Filem Emak Ingin Naik Haji hanya diputar di satu bioskop di daerah Serpong. Bioskop dengan harga karcis yang paling murah di antara sineplex di Tangerang. Jumlah penonton pada malam itu lumayan banyak, bioskop terisi hingga sekitar tiga perempat penuh. Sempat ada jeda ketika pergantian rol filem, mungkin si pengantar rol filem terjebak kemacetan di Sabtu malam dan selain itu jarak dengan bioskop lain yang memutar filem si Emak Ingin Naik Haji yang terlalu jauh...

Tema filemnya sederhana, tapi dikemas dengan menarik dengan tata gambar yang bagus tentang perumahan nelayan.

Filem ini berbeda dengan filem-filem yang pekan ini diputar ...bila berniat ingin menontonnya perlu segera direncanakan karena mungkin peredarannya tidak terlalu lama dan hanya diputar dibioskop-bioskop tertentu saja.

21 November 2009

Konduktor

Konduktor
(foto ini dimuat setelah mendapat ijin lisan Mang Yayan dari Saung Mang Ujo Bandung)

Pekan lalu, pada sebuah acara olahraga di salah satu stasiun TV ibu kota, ditayangkan iklan dalam bentuk animasi dari sebuah perusahaan perlengkapan sepakbola yang menganalogikan seorang bintangnya seperti konduktor dalam orkestra. Pemain ini bagaikan seorang maestro yang mengatur jalannya permainan team di lapangan.

Ada konsep lain dalam berorganisasi yang menganalogikan dengan orkestra tanpa konduktor (conductor-less orchestra), salah satu contohnya Orpheus Chamber Orchestra yang disebutkan bila setiap musisinya dapat menentukan bagaimana bagian sebuah lagu akan dimainkan tanpa ditentukan oleh seorang konduktor.

Orpheus Chamber Orchestra yang dibentuk pada tahun 70-an masih ada hingga sekarang dengan konser-konsernya.

Apakah konsep conductor-less ini bisa diterapkan di dunia sepakbola?

Wallahu'alam....

17 November 2009

Bertawadlu

Kucing Rumah Makan

Alhamdulillah setelah cukup lama tidak hadir di sini, hari ini bisa terbit kembali ...

Beberapa waktu yang lalu saya dan istri menyaksikan film Ketika Cinta Bertasbih 2. Ada satu adegan ketika tokoh utamanya Azzam mengisi pengajian karena Sang Kiai berhalangan. Pada film tersebut Azzam menyampaikan salah satu bagian Kitab Al-Hikam, man atsbata linafsihii tawadlu'an fahuwalmutakabbiru haqqan .... Pada buku terjemah Al-Hikam, arti selengkapnya tertulis " Siapa yang merasa diri bertawadlu', maka ia benar-benar sombong, sebab tidak mungkin merasa tawadhu' kecuali kalau ia merasa besar/tinggi, karena itu bila engkau menetapkan bahwa dirimu itu besar/tinggi, maka benar-benar engkau telah sombong (mutakabbir) .... (Terjemah Al-Hikam oleh H. Salim Bahreisy, Hikmah no.250, hlm.180).

Mudah-mudahan bermanfa'at ... aamiiin.