Pada akhir Ramadhan 1427 H lalu saya sempatkan untuk bersilaturahmi ke keluarga Pak ustadz Ahmad, guru membaca Al-Quran saya dulu. Pak ustadz Ahmad orang Betawi asli yang telah dengan sabar mengajari saya cara membaca Al-Qur’an dan memperbaiki tajwid hingga lulus SMA. Selain itu beliau juga mengajarkan syair-syair atau pantun sederhana.
Pak ustadz Ahmad telah berpulang ke rahmatullah di bulan Ramadhan tahun yang lalu. Istri beliau menceritakan bahwa pak ustadz meninggal dunia saat menjelang keberangkatan haji. Pak ustadz belum pernah pergi ke tanah suci, dan tahun lalu berencana ingin berangkat bersama istri, namun Allah SWT sudah lebih dahulu memanggil beliau. Inna liLLahi wa inna ilaihi raa ji ‘uun ….
Hidup pak ustadz Ahmad sangat sederhana, saat mengajar dulu, rumahnya berlantaikan tanah dan jendela kayu dan kawat. Alhamdulillah, banyak cita-cita beliau yang terwujud sekarang: bangunan rumah permanen, ada sekolah TK, Madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah. Putra-putri beliau melanjutkan perjuangan dan diantaranya ada yang hafal Al-Qur’an.
Banyak nasihat dari beliau yang teringat hingga sekarang, diantaranya demikian …terbayang bila Pak Ustadz Ahmad menyampaikannya dengan logat Betawi dan ketulusannya …orang yang berilmu bukan orang yang jumlah kitab(buku)nya banyak, kalau orang yang berilmu adalah orang yang jumlah kitabnya banyak, maka orang yang paling berilmu adalah orang yang punya toko kitab ….
Ya Allah ampuni dan rahmatilah Pak Ustadz Ahmad, terangi dan luaskanlah kuburnya … amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar