31 Desember 2006

Tesla

Memancing di Sunda Kelapa

Dua pekan yang lalu saat mendaftar untuk pertamakalinya di RS Pondok Indah, ada beberapa prosedur administrasi yang harus dilalui. Sambil menunggu prosesnya saya membaca selembar brosur yang ada di meja. Pada brosur tersebut dituliskan bila RS Pondok Indah baru saja memasang fasilitas MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk diagnose dengan resolusi 1.5 Tesla, diceritakan apa saja kegunaan MRI ini. Sebelumnya di rumah sakit yang lain, saya sendiri pernah melihat dan mengalami bagaimana kecanggihan MRI yang bisa membuat gambar anatomi tubuh manusia dengan sangat detil tanpa melakukan pembedahan sedikit pun.

Beberapa hari yang lalu, saya mendapat e-mail dari teman yang sudah lama tidak memberi kabar. Seingat saya, teman ini dulu pernah menulis tentang Nikolai Tesla, seorang fisikawan yang namanya disandangkan dengan tingkat resolusi sebuah peralatan MRI.

Nikola Tesla seorang ilmuwan yang sangat produktif dengan penemuan-penemuan teknologi dan inovasinya, namun Tesla meningal dalam keadaan sangat miskin dan sendirian. Tesla pernah menyatakan bila ada penemuannya yang lebih dahulu dari ilmuwan lain seperti penemuan telegraf oleh Marconi. Tesla pernah bekerja untuk Thomas Alva Edison, tapi di kemudian hari berpolemik dengannya. Diantaranya tentang perbedaan beberapa konsep elektro magnetik.

Teman saya sepertinya berpendapat bila Nikola Tesla ini tidak bisa mengeksekusi dengan baik, mungkin maksudnya tidak bisa mengkapitalkan assetnya, atau kalau dalam bahasa Betawi, ngga bisa ngejadiin duit semua assetnya. Teman saya hingga sekarang berusaha untuk memberikan jasa bantuan hukum untuk penemu-penemu seperti Tesla supaya dapat hidup lebih baik.

Apakah Nikola Tesla termasuk orang yang tidak sukses dalam hidup? Dulu saya sempat mendengar seorang penceramah saat membahas buku Emotional Intelegence (Daniel Goleman) : kebanyakan literatur Barat cenderung menggunakan ukuran sukses dengan ukuran material seperti berapa banyak uang yang dihasilkan, berapa jumlah kekayaannya dst. Jadi mungkin sebagian orang menganggap Tesla adalah orang yang gagal. Untuk seorang muslim, peninggalan dari seorang ilmuwan yang terus dipakai dapat merupakan amal jariah, yaitu amal yang terus mengalir balasannya selama memberi manfaat. Sekali lagi mungkin kuncinya adalah niat dan keikhlasan … Wallahu’alam.

4 komentar:

amethys mengatakan...

yup....ilmu itu ibadah berantai yah? jadi jangan mengukur kesuksesan seseorang dengan uangnya....met taon baru

zuki mengatakan...

niat yang benar, berjuang dengan ikhlas, istiqomah ... hasilnya serahkan padaNya ...

CUPI mengatakan...

ilmu yang manfaat datang nya dari kesabaran dan ketabahan .. bukan begitu mas ;)
btw .. gimana lensa barunya ?

Vaye mengatakan...

ilmu nya manfaat besar bagi org banyak, itu ga bisa teritung "banyaknya duit" ya mas, tapi org idup juga butuh duit kan he he he