‘Perkenalan ’:) saya dengan Jack Welch saat membaca buku ‘Control Your Destiny Or Someone Else Will’ (CYDOSW) yang waktu itu dipinjam dari perpustakaan HR di lantai lima. Di dalam buku tersebut diceritakan perjalan karir Jack melalui tahap seleksi yang ketat, sehingga ada yang mengatakan mirip sebuah ‘pacuan kuda’, sebelum akhirnya menjadi CEO General Electric di tahun 1980.
Jack mempunyai 6 prinsip:
-Control your destiny or someone else will
-Face reality as it is, not as it was or as you wish it were.
-Be candid with everyone.
-Don’t manage, lead.
-Change before you have to.
-If you don’t have a competitive advantage, don’t compete.
Prinsip yang hebat ya…. Dengan gaya kepemimpinan yang keras Jack memimpin revolusi di GE. Berikut ini gambaran gaya kepemimpinan Jack yang dimuat di majalah Fortune:
“ According to former employees, Welch conducts meetings so aggressively that people tremble. He atacks almost physically with his intellect – criticizing, demeaning, ridiculing, humiliating. “Jack comes on like a herd of elephants,” says a GE employee. “If you have a contradictory idea you have to be willing to take the guff to put it forward.”
Jack mempunyai julukan yang terkenal : Neutron Jack – julukan ini diberikan karena aksi yang dilakukannya mirip dengan efek bom neutron, dia datang ke satu fasilitas GE, kemudian banyak sekali orang yang diberhentikan. Bila sebuah bom neutron dijatuhkan, dapat membunuh banyak makhluk hidup tanpa merusak bangunan fisik suatu gedung.
Salah satu sepak terjang Jack Welch saat merubah bisnis-bisnis GE, dikenal dengan ‘jurus’ bull-in-the-china-shop routine ( seekor banteng yang bergerak di toko pecah belah), mengubah secara drastis tatanan bisnis yang dianggap tidak menguntungkan.
Begitulah julukan si Neutron Jack.
Jack mulai menjadi CEO untuk GE pada tahun 1981, saat itu jumlah karyawannya sekitar 400,000 dan pada tahun 1993 jumlahnya hanya tinggal sekitar 200,000 –an saja.
Vitality Curve
Di internet, Jack disebutkan menggunakan konsep vitality curve atau disebut juga dengan 20-70-10 untuk men-justifikasi praktek “rank-and-yank”. Praktek tersebut kurang lebihnya seperti berikut: 20% (top 20) dari pekerja sangat produktif, dan 70% bekerja secara memadai, sementara sisanya ‘bottom 10’ (10%) termasuk non-producers harus diberhentikan pada tiap evaluasi karyawan. Praktek rank-and-yank dianggap telah meningkatkan revenue GE hingga 2 kali lipat, menjadi sekitar 60 milyar dollar, antara 81 dan 92. Jack diangap sukses mengelola GE dan memperoleh gelar CEO of the century … CEO abad ini.
Dalam buku Straight from Gut ( saya tidak baca sendiri buku ini), Jack meminta untuk me-ranking top executive setiap bisnis GE, sesuai dengan model 20-70-10:
“A” players: filled with passion,comitted to make it happen, etc.
“B” players: The vital "B" players may not be visionary or the most driven, but are "vital" because they make up the majority of the group.
“C” players: "C" players are nonproducers. They are likely to "enervate" (melemahkan) rather than "energize"
Welch menganjurkan untuk memecat “C” players, sementara untuk “A” players diberikan penghargaan seperti promosi, bonus dan stock options.
Banyak kritik yang diberikan pada model rank-and-yank karena tidak sejalan dengan sifat manusia ( mungkin kata yang lebih tepat = tidak manusiawi :) ) dan dengan beberapa kali pengulangan proses tersebut, akan menimbulkan suasana yang tidak sehat. Ada juga yang menyerang model tersebut dari segi statistik, untuk team yang kecil, distribusinya mungkin menyimpang dari model “vitality curve”.
Obrolan antar warga BSD tentang Jack Welch ( …ehm gosip)
Pada hari Ahad di bulan April lalu, setelah acara ceramah umum di BSD, saya sempat berbincang dengan seorang teman yang kebetulan juga ‘kenal’ :) dengan Jack. Teman saya ini kebetulan jadi ketua RW di blok tetangga. Setelah ngobrol ngalor-ngidul sampai juga ke topik Jack :) Jack Welch dan istrinya Suzy secara rutin mengisi rubrik konsultasi di koran Republika, yang kalau tidak salah bekerja sama dengan New York Times. Teman saya tersebut bilang kalau Suzy Welch bukan istri Jack yang pertama, katanya bergurau : mungkin Jack suka dengan perubahan, maka istrinya pun di-change … nau’dzubillahi min dzaalik.
Saya jadi kepikiran, saat berumah tangga seharusnya ada proses-proses yang mirip dengan bisnis bahkan mungkin lebih kritikal: dimulai saat ‘recruitment-interview-analysing-selection, run the business’ ---namun jalan cerai akhirnya lebih dipilih dan itu dilakukan oleh Jack lebih dari sekali …saya tidak tahu persis apa sebenarnya yang telah terjadi, mungkin secara bisnis itulah ‘the best decision’? …wallahu’alam
Panutan yang sempurna memang Nabi SAW, tapi mudah-mudahan saya dapat memetik hikmah dari siapapun, dari peristiwa apa pun dan dari mana pun serta yang lebih penting lagi memanfaatkannya… amiin