14 Januari 2007

Penulis Lagu

Bunga di Malabar

Pada hari Rabu 3-Januari-2007, saat akan bersilaturahmi ke rumah adik di daerah Kampung Sawah, Jombang, saya melewati rumah Tito Soemarsono. Alhamdulillah, tanpa ada janji atau kontak sebelumnya, Tito ada di depan rumah bersama putra dan putrinya. Mungkin ada lebih dari sepuluh tahun kami tidak pernah duduk bersama, mengobrol dan bersilaturahmi. Kami dulu bertetangga sejak lahir di Fatmawati :) Pada kesempatan tersebut, saya memperkenalkan istri dan anak-anak saya kepada Tito.

Tito adalah penulis lagu, salah satu lagunya yang populer dinyanyikan oleh Chrisye, Kisah Cintaku:

Di malam yang sesunyi ini …

Aku sendiri tiada yang menemani …

Saat saya tanyakan apakah sekarang masih menulis lagu? Tito mengiyakan dengan nada agak tinggi :) Ada yang menarik tentang perkembangan alur penciptaan lagu: saat ini kebanyakan penulis lagu membuat lagu dengan bantuan komputer di rumah, sehingga keperluan menyewa studio musik dapat sangat dikurangi. Untuk menyewa sebuah studio musik diperlukan sedikitnya dalam waktu tujuh jam, sementara bila membuat lagu dikomputer, bila sudah siap tinggal bawa CD lagu ke produser dan tawar-tawaran harga. Bila pakai komputer, bisa sambil makan, tiduran, cari inspirasi tanpa khawatir dikejar waktu sewa studio. Selain itu menurut Tito, untuk membuat lagu dengan komputer tidak harus mengetahui chord musik atau cara bermain piano. Semua bisa difasilitasi dengan program komputer dengan baik, kecuali instrumen gitar. Tito menganggap gitaris tidak tergantikan oleh komputer :) Tito setahu saya sangat mahir bermain bas gitar dan clarinet.

Saya tidak sempat menanyakan bagaimana sebenarnya kontrak pembelian lagu dengan produser rekaman. Hal yang menarik, karena sepertinya pembelian berupa beli putus, tanpa menghitung royalti, sepertinya posisi tawar seniman musik di Indonesia lemah.

Sebelum berpisah saya mengatakan bila ingin belajar program musik pada Tito, tapi beberapa kali dikatakan cara menggunakannya gampang, di satu kesempatan Tito mengatakan bila yang diperlukan adalah ide …

Mungkin hanya Tuhan …

Yang tahu segalanya …

Apa yang kuinginkan …

Di saat-saat ini …

(Kaulah Segalanya, ciptaan Tito Soemarsono, dipopulerkan oleh Ruth Sahanaya )

1 komentar:

CUPI mengatakan...

wah .. mas .. ternyata temenen dekat dengan Tito Sumarsono .. ya ..