16 September 2007

Bourne

Pistol buatan Pabrik Sendjata Ringan PINDAD

Beberapa pekan yang lalu, setelah anak-anak tidur, saya mengajak istri pergi ke bioskop di daerah Jakarta Selatan. Sesuai jadwal, kami melihat pertunjukan terakhir untuk malam itu. Sudah lama saya tidak ke bioskop, sesampainya di sana saya mencari loket penjualan karcis, setelah melihat kanan dan kiri, ternyata tidak ada loketnya! akhirnya seorang petugas membantu menunjukkan tempat penjual karcis yang ternyata duduk dengan mejanya di ruang yang terbuka mirip tempat customer service sebuah bank :)

Filem yang ditonton Bourne Ultimatum, bagian terakhir dari trilogi kisah Bourne yang diangkat dari novel karya Robert Ludlum. Filemnya seru penuh aksi, di sepanjang filem gambarnya agak unik dengan jumlah warna yang terbatas dan terkesan agak gelap.

Selanjutnya info dari internet: setelah novelis Robert Ludlum meninggal, kisah Bourne dilanjutkan oleh pengarang lain dan pada seri ke lima tokoh antagonisnya seorang teroris bersimbolkan Islam ... :( Menarik untuk mengetahui apakah filem Bourne akan dilanjutkan dengan mengikuti plot dari novel tersebut, bila membaca ulasan yang menyebutkan bahwa tiga seri filem Bourne telah mengalami banyak modifikasi dari novel aslinya. Hal tersebut biasa dilakukan untuk novel yang diangkat ke filem, mungkin untuk pertimbangan komersial (baca fulus) ...

Tidak ada komentar: