14 Februari 2009

Memperbaiki Diri

Pangalengan

"Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." Al-An'am (6):48

Kuliah Shubuh pada hari Sabtu pagi tadi 28 Shafar 1430H di Masjid Al-Hakim disampaikan oleh Ustadz Fikri Thariq yang menyampaikan keutamaan akhlak Rasulullah SAW.

Ada beberapa kisah yang menunjukkan keutamaan tersebut, di antaranya saat Nabi SAW bersama sahabat bernama Zaid bin Haritsah r.a. memenuhi undangan masyarakat Thaif untuk berda'wah. Ternyata bukan sambutan baik yang Rasulullah SAW terima, penduduk Thaif yang termasuk anak-anak dan para budak berdiri berbaris masing-masing sudah menggenggam batu yang kemudian dilemparkan ke Nabi SAW dan Zaid bin Haritsah r.a. Nabi SAW terluka walaupun Zaid bin Haritsah r.a. sudah berusaha untuk melindungi Beliau SAW.

Setelah menjauhi kota Thaif dan berteduh di sebuah kebun, Rasulullah SAW dan Zaid r.a. yang terluka diberi tawaran oleh malaikat yang mampu mengangkat bukit di sekeliling kota Thaif dan menjatuhkan kepada orang-orang yang telah menyakiti Beliau SAW, namun Rasulullah SAW menolaknya dan menjawab, walaupun sikap penduduk Thaif seperti itu, jangan dibinasakan, mudah-mudahan anak atau cucunya nanti akan menerima Islam. Demikianlah salah satu gambaran akhlak mulia yang berupa kasih sayang Rasulullah SAW pada hamba Allah lainnya.

Pak ustadz Fikri Thariq mengatakan bila pada malam hari sebelum memberikan kuliah Shubuh di Masjid Al-Hakim pagi tadi, beliau memberikan tausiyah di sebuah masjid di Tanah Abang untuk acara peresmian kelompok remaja masjid. Ada hal yang menarik pada acara tersebut, setelah pembacaan ayat suci Al-Qur'an, dilanjutkan dengan pembacaan sari tilawah oleh seorang remaja. Pada saat membaca arti Surah Al-An'am ayat 48, si remaja tidak sanggup melanjutkan karena menangis dan langsung meninggalkan acara. Pak ustadz Fikri Thariq mengatakan bila sesungguhnya yang memberikan da'wah pada malam itu bukan beliau, tetapi remaja tadi. Pak ustadz Fikri juga mengatakan bila sebelumnya beliau tidak hafal ayat tersebut namun setelah peristiwa tersebut jadi menghafalkan dan menelaah kembali maknanya:

"Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." Al-An'am (6):48

Pak ustadz Fikri menekankan tentang makna mengadakan perbaikan (ashlahu) pada ayat tersebut selain beriman. Pada salah satu buku tafsir dituliskan bila yang dimaksud dengan mengadakan perbaikan (ashlahu) pada ayat tersebut adalah memperbaiki diri sendiri dengan bertaubat, serta mengganti sifat dan perbuatan buruknya dengan sifat dan perbuatan baik serta meningkatkan kualitas diri dan lingkungannya.

Mudah-mudahan bermanfa'at ..... aamiin.

Tidak ada komentar: