3 Februari 2008
Sebab dan Gejala
Hujan lebat mulai sering turun di Jakarta dan sekitarnya. Jum'at lalu bus jemputan kantor harus merayap hampir 2 jam, karena ada genangan air di beberapa tempat di jalan tol BSD. Dari berita TV dan koran, mobil kepresidenan RI-1 pun tidak bisa melewati banjir di jalan M.H. Thamrin. Karena hujan yang deras dan lama, kebocoran atap mulai terlihat, dan diperlukan wadah untuk menampung tetesan air hujan. Saya teringat dengan ceramah dari dr. Mulia Tarmidi pada sekitar tahun '95-an, yang membahas tentang kausa dan symptom untuk menyelesaikan masalah. Kalau tidak salah beliau memberikan contoh di dunia kesehatan, karena beliau seorang dokter, namun yang teringat oleh saya adalah saat beliau menjelaskannya dengan analogi tentang genteng bocor :) Beliau menyampaikan bahwa bila pada saat hujan dan ada kebocoran di atap, maka terjadi genangan air di lantai. Genangan air ini adalah gejala (symptom) dan untuk mengatasinya bisa digunakan ember. Tetapi bila pemecahan masalahnya hanya dengan menaruh ember, tidak lama akan penuh dan mungkin harus digantikan dengan wadah yang lebih besar lagi. Hujan tidak dapat diusir, jadi kebocoran yang harus ditutup. Dalam memecahkan masalah, 'kebocoran pada genteng' yang harus ditutup, penyebabnya (kausa) yang diselesaikan.
Dalam diskusi terpisah,ustadz lain mengatakan bila penyelesaiannya harus pada gejala dan sebabnya sekaligus. Bila sedang turun hujan deras, bagaimana mungkin kita bisa membetulkan genteng ? Jadi ember diperlukan juga :)
Mudah-mudahan kita diberikan petunjuk dan kekuatan dari Allah SWT untuk menemukan penyebab masalah kita dan menyelesaikannya. Amiiin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar