5 Februari 2007

Latihan bersabar

Doc & Mater

Mengemudi di Jakarta perlu banyak bersabar, sejak keluar dari rumah tantangan yang dihadapi sudah muncul, ada mobil angkot yang berhenti memalang di perempatan jalan sehingga menyulitkan pengemudi lain. Selanjutnya di jalan tol Serpong mobil yang menyalip padahal jarak dengan kendaraan sudah sangat dekat. Keluar pintu tol , sudah berhadapan dengan pengemudi motor yang berseliweran kiri dan kanan, bahkan dari arah berlawanan yang seharusnya satu arah atau mobil-mobil yang berbelok bukan pada tempatnya, sehingga menghambat kendaraan di belakangnya dan membahayakan pemakai jalan lainnya, padahal yang melanggar ini mobil-mobil yang bagus. Alhamdulillah saya berangkat ditemani Kang TeeJe yang selalu mengingatkan saya untuk bersabar saat berada di belakang kemudi.

Ada mubaligh yang mengatakan kita cenderung merasa benar bila berada pada kendaraan yang kita tumpangi walaupun kendaraan ini jelas telah melanggar aturan lalu lintas. Contohnya, saat sedang terburu-buru dan menumpang angkutan umum yang ngebut, biasanya penumpang malah senang karena dapat cepat sampai di tujuan :)

Saya teringat dengan Pak Kris salah seorang pengemudi yang sangat sabar, teman beliau yang pernah bersama tinggal di Houston mengakui hal tersebut. Ada komentar beliau tentang pengemudi angkutan umum, kurang lebih demikian : kasihan supirnya duduk tidak dengan nyaman, kepanasan karena tidak ada AC dan duduk diatas bak mesin, sementara itu harus mengejar setoran … mungkin dengan pemahaman seperti ini bisa lebih bersabar mengemudi di Jakarta.

Ya Allah, mudah-mudahan saya selalu dikaruniai kesabaran … amiin

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Jadi ingat kata-kata akhie Antoni bahwa pengemudi angkot itu berbuat itu karena bisa saja sudah keracunan timbal, karena LaLin yang padat....TJ

zuki mengatakan...

amiin ...