28 Agustus 2008

Kue

Daarul Jannah cottage - Daarut Tauhid

Akhir pekan lalu saya menyaksikan peringatan hari jadi Daarut Tauhid yang ke 18. Pada kesempatan kuliah shubuh, Aa Gym menceritakan secara singkat perjalanan Daarut Tauhid yang dimulai dari pengajian di Geger Kalong Girang. Sejak tahun 2000 pengajian DT menjadi sangat populer, setiap akhir pekan ada sekitar 20 - 30 ribu tamu yang berkunjung ke pesantren. Namun pada akhir 2006 terjadilah badai, setelah Aa Gym menikahi Teh Rini. Popularitas Aa Gym menurun, tidak ada stasiun TV yang menyiarkan ceramah Aa Gym. Daarut Tauhid mulai menjual beberapa aset dari belasan anak perusahaan yang bernaung di bawah Daarut Tauhid.

Aa Gym mengungkapkan bila badai tersebut membuka mata hati yang memulai evaluasi besar-besaran terhadap Daarut Tauhid. Disadari oleh Aa bila pujian dan sanjungan selama ini adalah ujian yang sangat berat, dan pada saat melewati ujian berupa kesulitan keuangan, masih ada teman-teman dekat yang membantu dan ikut berusaha melewati ujian tersebut. Disepakati bila mulai tahun 2008 da'wah akan berorientasi pada tauhid dan berbuah akhlaq, seperti cita-cita pada saat Daaut Tauhid didirikan, bukan hanya kepada akhlaq saja. Alhamdulillah sekarang Daarut Tauhid berjalan lebih mantap melanjutkan perjuangannya.

Aa Gym mengatakan bila setiap episode kehidupan, baik senang atau sulit bila dirasakan secara keseluruhan akan terasa nikmatnya. Untuk menjelaskan hal tersebut, Aa bercerita bila ada seorang pemuda yang mengeluh pada ibunya karena mengalami masalah yang berat. Ibu pemuda tersebut menyilahkan anaknya untuk menikmati kue yang baru dibuat olehnya, dan menanyakan apakah kue tersebut enak rasanya. Pemuda tadi menjawab bila kue tersebut sangat lezat. Kemudian, sang pemuda diajak ke dapur dan diminta untuk memakan satu sendok tepung. Sekali lagi ditanyakan bagaimana rasanya, langsung dijawab tidak enak. Ibunya dengan penuh hikmah menasihati anaknya, bila episode-episode hidup itu seperti bahan-bahan dasar pembuat kue. Bila tepung dimakan secara terpisah akan terasa tidak enak, bahkan bila satu sendok soda kue yang dimakan akan terasa panas. Jadi hadapilah ujian Allah, karena Allah SWT tidak memberikan beban kecuali yang sanggup dipikul oleh hambaNya. Bila seluruh episode hidup ini diperhatikan dan dirasakan, maka akan terasalah nikmatnya...

Wallahua'lam.

Mudah-mudahan bermanfa'at... Amiin

Tidak ada komentar: