30 September 2007

Melunasi Hutang

Pagi hari di Malabar Pangalengan

Pada hari Selasa 13 Ramadhan 1428 H yang lalu, usai acara berbuka puasa bersama ada pembicaraan tentang bagaimana melunasi hutang bila si pemberi hutang dan ahli warisnya tidak ada lagi atau sulit untuk ditemukan.
Berikut ini beberapa pengalaman yang mudah-mudahan bisa diambil hikmahnya:
  • Ada yang menceritakan pengalamannya bila saat kuliah sekitar 20 tahun yang lalu pernah membeli nasi telur di warung sekitar kampus Rawamangun. Sebagai mahasiswa pembayaran bisa ditunda, hingga ada uang untuk membayar. Tetapi saat hendak membayar, warungnya sudah pindah, mungkin sudah kena gusur, sehingga tidak bisa membayar hutang memakan nasi telur ....
  • Ada juga yang mempunyai pengalaman sekitar tahun 90-an membeli dua potong roti di tukang roti yang biasa berkeliling di seputar komplek perumahan. Waktu itu hendak dibayarkan dengan uang sepuluh ribuan, tapi tidak ada kembaliaannya, si tukang roti mempersilahkan dua potong roti itu untuk diambil dulu, karena si tukang roti sering lewat dengan gerobak rotinya yang dikayuh. Setelah beberapa hari ditunggu, si tukang roti tidak pernah lewat lagi, ternyata ada berita bila beliau telah dipanggil Allah SWT dengan mendadak, sehingga hutang mengambil dua potong roti belum sempat terbayarkan ...
Di rubrik tanya jawab sebuah koran pernah dibahas masalah seperti ini dan kalau tidak salah, jawabannya adalah dengan bersedekah yang diniatkan untuk melunasi hutang tersebut... wallahu'alam.

23 September 2007

Orang yang paling mulia

Fajar di Pangalengan


Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
( Al-Hujurat (49) : 13 )

Pada acara berbuka puasa Jum'at lalu, dibacakan Al-Qur'an surah Al-Hujurat ayat 13 di atas. Ayat yang sama pernah disampaikan oleh teman sekantor saya beberapa waktu yang lalu. Saat itu kami baru saja turun dari jembatan penyebrangan di Jl. Gatot Subroto untuk makan siang di pasar belakang kantor Pajak, teman saya menekankan bahwa orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang paling taqwa.

Terima kasih atas nasihatnya dan sudah mengingatkan kembali ayat Allah ini .... mudah-mudahan Allah SWT memberikan balasan yang lebih baik dan lebih banyak... Amiin

Dosa awal

Komidi puter di pasar malam Pangalengan

Beberapa hari yang lalu saya mendengarkan ceramah tentang dosa awal dari seorang mubaligh. Berikut ini ringkasannya.

Beliau menyampaikan bila ada tiga dosa awal : Kibr,Thama' dan Hasad.

1. Kibr yang berarti takabur atau sombong
Iblis tidak mau bersujud kepada Nabi Adam a.s. karena kesombongannya. Iblis mengatakan kenapa tidak mau bersujud karena Iblis diciptakan dari api, sementara Adam berasal dari tanah. Dulu Bang Imad pernah menyampaikan bila faham rasisme atau rasialisme yang mengagungkan asal-usul mirip dengan kesombongan Iblis.

2. Thama' yang diartikan serakah
Pada saat Nabi Adam a.s. berada di surga, Allah SWT mengijinkan untuk menikmati semua yang ada di sana, kecuali satu pohon yang tidak boleh di dekati. Iblis menggoda Nabi Adam a.s. untuk mendekati pohon tersebut dan menikmati buahnya, sehingga melanggar larangan Allah SWT.

3. Hasad atau dengki
Putra-putra Nabi Adam a.s diminta untuk berqurban pada Allah SWT. Qabil berqurban dengan hasil ternak yang jelek, sementara Habil berqurban dengan pertanian yang paling baik. Allah SWT menerima qurban dari Habil dan menolak qurban dari Qabil. Karena dengkinya, Qabil membunuh Habil.

Sang mubaligh menyampaikan juga tentang definisi dari dengki. Dengki adalah iri terhadap ni'mat yang dianggap ada pada orang lain dan berharap agar ni'mat tersebut hilang darinya, sementara bila iri saja bukan termasuk dengki. Ada istilah bahasa Arab untuk yang hanya iri saja tanpa berharap supaya ni'mat tersebut hilang dari orang yang diirikan, tapi saya tidak mendengar dengan baik istilah tersebut, yang teringat untuk itu adalah bahasa Betawi-nya yang disampaikan oleh sang mubaligh: ngiri. Iri seperti ini dalam beberapa hal diperbolehkan seperti ngiri pada orang kaya yang sanggup menolong orang banyak dengan kekayaannya, atau ngiri pada orang berilmu yang memanfaatkan ilmunya.

Tiga dosa awal tersebut juga dinamakan sebagai induk dari dosa atau kejahatan, contohnya takabur atau sombong menurunkan dosa merendahkan orang lain.

Mudah-Mudahan bermanfaat .... Amiin

16 September 2007

Selamat datang Ramadhan ...

Marhaban Yaa Ramadhan
(Terima kasih untuk Kang TJ yang sudah meminjamkan monopod-nya untuk pengambilan gambar kali ini)


Pada Sabtu pekan lalu, Al-Hakim menyelenggarakan acara menyambut Ramadhan dengan tema Peduli 1000 dhuafa: pada acara ini diberikan santunan untuk 800 dhuafa dan 200 jompo di seputar BSD. Jumlah dhuafa yang bisa disantuni kali ini lebih besar dari tahun lalu, karena selain bantuan dermawan yang meningkat, pengeluaran dana untuk yang tidak terlalu penting seperti makan siang untuk jama'ah mesjid ditiadakan/dikurangi.

Pada malam harinya dilakukan pawai obor mengelilingi perumahan sekitar Al-Hakim... alhamdulillah rangkaian acara berlangsung dengan selamat, meriah, lancar, aman ...

Bourne

Pistol buatan Pabrik Sendjata Ringan PINDAD

Beberapa pekan yang lalu, setelah anak-anak tidur, saya mengajak istri pergi ke bioskop di daerah Jakarta Selatan. Sesuai jadwal, kami melihat pertunjukan terakhir untuk malam itu. Sudah lama saya tidak ke bioskop, sesampainya di sana saya mencari loket penjualan karcis, setelah melihat kanan dan kiri, ternyata tidak ada loketnya! akhirnya seorang petugas membantu menunjukkan tempat penjual karcis yang ternyata duduk dengan mejanya di ruang yang terbuka mirip tempat customer service sebuah bank :)

Filem yang ditonton Bourne Ultimatum, bagian terakhir dari trilogi kisah Bourne yang diangkat dari novel karya Robert Ludlum. Filemnya seru penuh aksi, di sepanjang filem gambarnya agak unik dengan jumlah warna yang terbatas dan terkesan agak gelap.

Selanjutnya info dari internet: setelah novelis Robert Ludlum meninggal, kisah Bourne dilanjutkan oleh pengarang lain dan pada seri ke lima tokoh antagonisnya seorang teroris bersimbolkan Islam ... :( Menarik untuk mengetahui apakah filem Bourne akan dilanjutkan dengan mengikuti plot dari novel tersebut, bila membaca ulasan yang menyebutkan bahwa tiga seri filem Bourne telah mengalami banyak modifikasi dari novel aslinya. Hal tersebut biasa dilakukan untuk novel yang diangkat ke filem, mungkin untuk pertimbangan komersial (baca fulus) ...

9 September 2007

Rumah Sakit

Butiran embun di Ciwidey

Pekan ini saya berkunjung ke rumah sakit di daerah Jakarta Barat. Saya mendaftar dari sekitar jam tiga sore dan baru dapat giliran dipanggil sekitar jam setengah enam. Gedung rumah sakitnya termasuk bangunan lama, ruang praktek dokter berseberangan dengan ruang tindakan operasi. Para pasien menunggu di lorong dengan penerangan secukupnya. Di lorong tersebut ada kursi untuk sekitar sepuluh orang dan beberapa pasien berusaha untuk berada di sana, karena bila berada di luar kemungkinan tidak mendengar panggilan suster. Saya mendapat tempat menunggu di depan ruang pendaftaran sehingga punya kesempatan lebih untuk mendengar dan melihat pasien-pasien yang datang. Selama sekitar dua jam menunggu giliran, saya banyak melihat dan mendengar pasien yang jauh lebih parah: ada yang baru menjalani operasi dan menggunakan tongkat penyangga, ada yang mau operasi besoknya, ada yang masuk dengan tempat tidur rumah sakit dll.

Hikmah yang bisa diambil adalah betapa nikmat Allah SWT yang berupa kesehatan itu amat berharga dan mungkin dengan cara sesekali duduk di rumah sakit barang sejenak dapat membantu untuk mengingatkan ni'mat sehat yang sering kali terlupakan ...

1 September 2007

Anak-anak asuh

Anak-anak asuh Masjid Al-Hakim

Tadi sore setelah 'Ashar saya mendadak diminta untuk memotret pas foto anak-anak asuh Masjid Al-Hakim. Pas foto ini diperlukan untuk keperluan pendataan ulang. Ada persis 50 anak yang hadir pada sore hari tadi dan sebagian yang lain belum bisa hadir. Anak-anak asuh Al-Hakim ini duduk di kelas satu SD hingga SMP, mereka tinggal di seputar BSD yang berasal dari keluarga kurang mampu. Masjid Al-Hakim saat ini baru bisa membantu sekitar 75 anak asuh, walaupun masih banyak lagi yang memerlukan bantuan.

Biaya pendidikan di seputar BSD masih lumayan mahal walaupun sudah dimintakan keringanan untuk anak-anak tersebut. Untuk masuk di SMP Negeri yang paling murah, diperlukan uang masuk sebesar 1,8 juta rupiah tiap anak. Karena biaya yang cukup tinggi ini, sempat ada wacana untuk lebih mengutamakan membantu anak-anak asuh yang di tingkat SD saja. Di SD biaya pertama untuk seragam dan bukunya sekitar 200 ribu rupiah. Program BOS pemerintah membebaskan anak-anak dari uang bayaran bulanan, namun untuk keperluan lain seperti buku tulis dan buku paket kenyataannya masih harus dibeli.

Saat pengurus Al-Hakim mengabsen anak-anak, ada berita duka yang diterima, seorang anak asuh yang duduk di kelas lima SD berpulang ke rahmatullah sepekan yang lalu -inna lillahi wa inna ilaihi raaji'un-. Dari orang tua anak asuh lain yang mengantar ke Al-Hakim, almarhum tidak terlihat sakit sehari sebelumnya, mengalami panas tinggi waktu malam hari dan saat pagi hari sudah meninggal dunia. Ada hal yang mengharukan yang saya dengar, anak ini selain bersekolah juga bekerja mengumpulkan barang-barang bekas ... Allahummaghfirlahu warhamhu ... Ya Allah berilah ampunanMu dan rahmahMu padanya ... Amiin.